Ineebu tersenyum dengan air mata bahagia yang mengalir. "Anakku, tidak perlu minta maaf. Yang terpenting adalah kita berada di sini sekarang. Seperti Ibu Bumi, aku ingin kita saling menjaga dan merawat satu sama lain."
Hari itu, dia mengingatkan anak-anaknya bahwa Ibu Bumi yang memberi segalanya tanpa pamrih memerlukan perhatian kita, sama seperti seorang ibu.
Mereka melakukan perjanjian untuk lebih sering berkumpul, merawat satu sama lain dan Ibu Bumi. Dalam momen sederhana itu, Ineebu tidak hanya merayakan Hari Ibu, tetapi juga menyemai harapan baru dalam hati anak-anaknya.
Dan di atas segalanya, Ineebu menyadari satu hal: cinta itu takkan pernah pudar, meskipun kadang terlupakan. Seperti Ibu Bumi yang selalu setia, cinta seorang ibu takkan pernah berhenti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H