Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Yogyakarta, Simfoni Kehidupan dalam Ritme Slow Living

21 Desember 2024   05:00 Diperbarui: 21 Desember 2024   09:32 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi tentang kota yang layak untuk slow living, olahan GemAIBot, dokpri)

Keindahan alamnya, seperti Ngarai Sianok yang menakjubkan, menawarkan panorama menenangkan yang dapat dinikmati sembari berjalan kaki atau bersepeda santai.

Selain itu, Bukittinggi juga menyediakan berbagai kuliner lokal yang lezat, menjadikannya tempat yang ideal untuk bersantai sembari menikmati cita rasa khas.

Dengan tradisi yang kental dan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai keramahtamahan, tinggal di Bukittinggi tidak hanya memberikan kesejukan fisik, tetapi juga kehangatan emosional yang sangat dibutuhkan dalam perjalanan slow living Anda. 

Memulai Perjalanan Slow Living

Tidak perlu pindah ke kota lain untuk memulai slow living. Berikut adalah beberapa langkah sederhana untuk mengubah cara hidup Anda:

Kurangi Distraksi

Batasi penggunaan media sosial dan gadget Anda. Berikan diri Anda izin untuk hadir sepenuhnya dalam setiap momen.

Di era digital yang serba cepat ini, ponsel dan media sosial sering kali menjadi sumber distraksi yang mengalihkan perhatian kita dari momen yang sedang berjalan.

Mengurangi penggunaan gadget tidak hanya memberi ruang bagi kita untuk menikmati kehidupan secara lebih otentik, tetapi juga membantu mengurangi perasaan stres dan kecemasan yang sering muncul akibat konsumsi informasi yang berlebihan.

Dengan memilih untuk mematikan pemberitahuan, menetapkan waktu tanpa layar, atau bahkan melakukan 'digital detox' secara berkala, kita bisa lebih fokus pada interaksi nyata dan pengalaman yang lebih mendalam.

Hargai Rutinitas Harian

Ciptakan ritual sederhana, seperti menikmati secangkir teh di sore hari atau membaca buku. Kegiatan kecil ini dapat memberikan makna lebih dalam kehidupan sehari-hari.

Rutinitas harian yang penuh arti dapat memberikan struktur dan kedamaian dalam hidup yang terkadang terasa kacau. Setiap ritual, sekecil apapun, bisa menjadi momen refleksi dan penghargaan atas waktu kita.

Misalnya, menikmati secangkir teh di sore hari tidak hanya menjadi pengalihan dari kesibukan, tetapi juga memberi kesempatan bagi kita untuk menghargai proses penyeduhan, aroma yang keluar, dan rasa yang terbangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun