Di samping itu, dalam konteks agama, ajaran yang menekankan kasih sayang, pengampunan, dan penghormatan terhadap kehidupan perlu dijadikan landasan dalam praktik sehari-hari.
Gereja dan lembaga keagamaan harus berperan aktif dalam menyebarkan pesan-pesan anti-kekerasan dan mendorong dialog antaragama. Ajaran Paus Fransiskus mengenai persaudaraan dan solidaritas memberikan panduan yang kuat untuk membangun hubungan yang lebih harmonis di antara umat manusia, menjadikan kasih sebagai inti dalam hubungan antarindividu dan antar kelompok.
Melalui kombinasi pendekatan psikologis, sosiologis, dan spiritual, kita dapat merumuskan solusi komprehensif untuk memutus mata rantai kekerasan. Dengan membangun lingkungan yang mendukung saling pengertian dan empati, serta menyediakan alat dan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan konflik secara damai, kita tidak hanya dapat mengurangi kekerasan, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, inklusif, dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H