Setiap tetes hujan menjadi saksi bisu bagaimana satu desa melawan ketidakadilan, menghancurkan penindasan yang dilakukan oleh Mansur. Dan saat itu, kegelapan malam seakan menari-nari dalam kekacauan, mengubur setiap kebohongan di dalam arus deras yang tak pernah surut.
Akhirnya, malam itu menjadi milik mereka yang terlupakan. Mansur dan timnya tersisir dalam bayang-bayang badai: terasing, disengsarakan oleh dosa-dosa masa lalu. Tubuh-tubuh mereka telah hilang, tetapi, apa yang tinggal adalah kebangkitan harapan dari mereka yang tidak mau dilupakan, dipahat dalam sejarah desa, terukir dalam keberanian yang dilahirkan dalam kegelapan malam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI