Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Sebuah Tanya di Sekolah Pemilih: Kenapa Pemenangnya Dia?

2 Desember 2024   19:48 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:05 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di akhir acara, Rido menganggap sekolahnya sukses, meskipun tidak seorang pun mengerti siapa pemenangnya. Dan akhirnya, ketika hasil quick count keluar, semua orang di kampung pun paham. Kemenangan Prano tercatat sebagai kesuksesan yang tulus atas pilihan rakyat, bukan hal gaib.

Walau Rido mencoba berbagai cara untuk meraih suara, semua orang di kampung mulai berpikir bahwa yang penting bukan siapa yang punya 12 partai, tapi siapa yang bisa membuat hidup mereka lebih mudah dan lucu alias tidak pusing mikirin janji-janji palsu. Ibarat lagi pacaran, yang janji doang layak diputus kontrak di atas meterai.

"Kalau kita hanya 30 persen, jangan harap kita bisa bikin orang senang," teriak Rido, tapi suara itu tak lebih dari tawa riuh dari sekolah pemilihnya yang kemungkinan besar akan lebih mengingat pelajaran memahami humor ketimbang politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun