Menantikan Sang Sumber Pengharapan Sejati
Hari Minggu Adven I atau disebut juga Minggu Harapan pada 1 Desember 2024 ini merupakan langkah pertama kita dalam perjalanan spiritual menuju perayaan Natal.Â
Tema yang disodorkan Gereja pada Adven pertama ini mengajak kita untuk merenungkan harapan di tengah tantangan nyata yang kita hadapi, terutama setelah masa sulit yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.
Lalu, dengan menghubungkan refleksi ini dengan Bulla Paus Fransiskus Spes Non Confundit (Harapan Tidak Mengecewakan), yang berbicara tentang harapan yang tidak tergoyahkan, kita diundang untuk memperdalam pemahaman kita akan Sang Sumber Pengharapan Sejati.Â
Permenungan didasarkan pada kutipan injil Lukas berikut ini:Â
25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. 26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. 27 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 28 Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat. 29 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. 30 Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. 31 Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. 32 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. 33 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu. 34"Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.35 Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. 36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Berdasarkan kutipan Injil Lukas di atas, ada tiga point permenungan yang saya tawarkan pada minggu pertama Adven ini.
Pertama, Menghadapi Ketidakpastian dengan ImanÂ
Dalam Lukas 21:25-26, Yesus menjelaskan bahwa akan ada tanda-tanda di langit dan di bumi, yang akan membuat banyak orang merasa cemas dan ketakutan.Â
Di tengah realitas yang serupa pasca-pandemi, di mana kita sering dihadapkan pada ketidakpastian, kita diingatkan bahwa iman kita adalah jembatan menuju harapan.
Paus Fransiskus dalam Spes Non Confundit menegaskan bahwa harapan kita tidak boleh digoyahkan oleh kesulitan. Kita diajak untuk memperkuat iman kita agar mampu menghadapi tantangan, dengan percaya bahwa Allah ada di samping kita.
Bagaimana kita dapat memperkuat iman kita sehingga mampu menghadapi setiap ketidakpastian?
Kedua, Menemukan Harapan dalam KomunitasÂ
Bacalah dalam Lukas 21:28! Yesus mengatakan bahwa kita harus bangkit dan mengangkat kepala kita karena penyelamatan kita sudah dekat. Ini juga mengajak kita untuk menyadari pentingnya komunitas, terutama dalam masa-masa sulit.Â
Selama pandemi, kita mungkin merasa terisolasi, namun kita diundang untuk mencari harapan dalam kebersamaan.
Paus Fransiskus mengingatkan kita bahwa harapan sejati tumbuh dalam hubungan kita dengan sesama. Mari kita menjadi sumber pengharapan bagi orang lain, berbagi duka dan sukacita untuk memperkuat satu sama lain.Â
Dalam komunitas manakah kita dapat menemukan dukungan dan harapan saat ini? Bagaimana peran kita dalam komunitas?Â
Ketiga, Melihat ke Depan dengan Keyakinan
Di akhir bacaan, Yesus mengingatkan kita untuk berdoa dan berjaga-jaga (Lukas 21:34-36). Ini mengajak kita untuk menjaga harapan kita tetap hidup, meskipun besarnya tantangan yang ada di depan.
Spes Non Confundit mengajak kita untuk tidak membiarkan keadaan dunia menghentikan harapan kita, melainkan, untuk percaya bahwa setiap tantangan adalah kesempatan untuk pertumbuhan.
Mari kita berdoa memohon kebijaksanaan dan keberanian dari Tuhan, dengan keyakinan bahwa Dia adalah Sumber Pengharapan Sejati kita, yang akan memandu kita menuju masa depan yang lebih baik.
Maka bagi kita,
Adven adalah waktu yang tepat untuk merenungkan harapan kita baik dalam diri sendiri maupun di tengah masyarakat. Mari kita menantikan Sang Sumber Pengharapan Sejati, Yesus Kristus, dengan iman, dalam solidaritas dengan sesama, dan dengan keyakinan yang teguh akan rencana Tuhan.
Dengan demikian, jiwa kita akan dipenuhi dengan harapan yang tak tergoyahkan, bahkan di tengah kesulitan yang kita hadapi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H