Memberikan insentif kepada perusahaan yang bersedia melatih tenaga kerja baru merupakan langkah strategis dalam mengatasi kesenjangan keterampilan yang ada di pasar kerja. Dengan insentif ini, perusahaan akan lebih termotivasi untuk berinvestasi dalam pengembangan keterampilan karyawan mereka, sehingga meningkatkan kualitas tenaga kerja secara keseluruhan.
Contohnya bisa melalui 1) Pengurangan Pajak. Pemerintah dapat memberikan potongan pajak atau insentif fiskal kepada perusahaan yang mengadakan program pelatihan untuk karyawan baru. Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur yang mengadakan pelatihan tentang teknik produksi modern dapat memperoleh potongan pajak sebesar 20% dari biaya pelatihan yang dikeluarkan.
2)Subsidi Pembiayaan Pelatihan. Pemerintah juga dapat memberikan subsidi untuk biaya pelatihan yang diadakan oleh perusahaan. Misalnya, jika perusahaan pelatihan menghabiskan Rp 100 juta untuk pelatihan, pemerintah dapat memberikan subsidi Rp 50 juta sebagai dukungan untuk meringankan beban biaya.
3) Program Sertifikasi. Perusahaan yang melatih karyawan baru dan berhasil mendapatkan sertifikasi kompetensi dapat diberikan sertifikat atau pengakuan resmi dari pemerintah yang dapat meningkatkan reputasi perusahaan. Misalnya, jika sebuah perusahaan IT melatih karyawan dalam teknologi baru dan berhasil membuat karyawan tersebut mendapatkan sertifikasi internasional, perusahaan tersebut dapat diakui sebagai pusat pelatihan terakreditasi.
Dengan memberikan insentif, perusahaan diharapkan akan lebih proaktif dalam mengadakan pelatihan dan pengembangan, yang pada gilirannya akan membantu mengurangi ketidaksesuaian kompetensi yang sering menjadi masalah dalam pasar kerja.
Sektor Potensial untuk Penyerapan Tenaga Kerja
Beberapa sektor penting yang dapat menyerap banyak tenaga kerja dan perlu mendapat perhatian khusus meliputi:
Pertama, Sektor Teknologi Informasi. Daya tarik sektor ini semakin meningkat seiring dengan era digitalisasi yang sedang berlangsung.
Sektor teknologi informasi (TI) menjadi salah satu yang paling menarik seiring dengan percepatan digitalisasi di berbagai aspek kehidupan. Transformasi digital telah mendorong berbagai industri untuk mengadopsi teknologi baru, yang menciptakan permintaan tinggi bagi para profesional TI, baik di bidang pengembangan perangkat lunak, keamanan siber, analisis data, maupun layanan berbasis cloud.
Misalnya, Perusahaan rintisan (startup) dalam bidang fintech telah berkembang pesat dan menciptakan banyak lapangan kerja untuk pengembang perangkat lunak dan analis data. Contohnya, perusahaan seperti Gojek dan Tokopedia yang telah mengubah cara orang bertransaksi, membutuhkan tenaga kerja di bidang TI untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk mereka.
Kedua, Sektor Pariwisata. Dengan strategi pemasaran yang baik, sektor ini berpotensi membuka peluang kerja baru, terutama di daerah.