Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Loker Ruang Hampa

12 November 2024   14:41 Diperbarui: 12 November 2024   14:42 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari-hari menggenggam gelap bagi Alden. Loker berkilau itu, yang ia kira bisa merebut simpati, justru menjadi memori kelam. Untuk pertama kalinya, hatinya tiba-tiba bergetar; reshuffle pada sistem mungkin merupakan satu-satunya jalan bukan hanya untuk menampung suara, tetapi mengubahnya menjadi tindakan nyata.

Namun, saat dia berusaha memperbaiki keadaan, akar kekacauan pemerintahannya telah menyebar jauh, dan kebisingan rakyat mengaburkan harapan. Kerajaan Barunawati, dengan segala kesucian dan ceritanya, gugur di hadapan efek dari loker hampa, simbol harapan yang palsu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun