Hari-hari menggenggam gelap bagi Alden. Loker berkilau itu, yang ia kira bisa merebut simpati, justru menjadi memori kelam. Untuk pertama kalinya, hatinya tiba-tiba bergetar; reshuffle pada sistem mungkin merupakan satu-satunya jalan bukan hanya untuk menampung suara, tetapi mengubahnya menjadi tindakan nyata.
Namun, saat dia berusaha memperbaiki keadaan, akar kekacauan pemerintahannya telah menyebar jauh, dan kebisingan rakyat mengaburkan harapan. Kerajaan Barunawati, dengan segala kesucian dan ceritanya, gugur di hadapan efek dari loker hampa, simbol harapan yang palsu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H