Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengenal Likuifaksi

4 November 2024   21:45 Diperbarui: 5 November 2024   11:15 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim BPBD Mamuju Tengah saat mengecek area likuifaksi yang menimbun ekskavator di Desa Saloadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Minggu (3/11/2024). (Dok BPBD Mamuju Tengah)

Selain edukasi kepada masyarakat, tim penyelamat dan relawan juga perlu dilatih untuk siap menangani kondisi yang mungkin timbul akibat likuifaksi.

Dengan pengetahuan yang memadai, tim ini dapat membantu proses evakuasi dan memberi pertolongan kepada korban dengan cepat dan efisien.

Akhirnya perlu disadari bahwa,

Likuifaksi adalah fenomena yang berbahaya, terutama bagi daerah-daerah yang sering mengalami gempa atau memiliki tanah yang jenuh air. Dalam menghadapi ancaman ini, penting untuk melakukan berbagai langkah pencegahan, mulai dari pemetaan zona risiko, penguatan infrastruktur, hingga edukasi kepada masyarakat dan pelatihan tim penyelamat. Dengan persiapan yang matang, risiko likuifaksi dapat diminimalkan sehingga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat lebih terjamin.

Di musim penghujan dengan tingkat intensitas yang tinggi, disertai angin badai yang kadang tidak terdeteksi oleh pemikiran manusia, mar kita selalu waspada dan saling mengingatkan untuk waspada.

Bagi tinggal di sekitar bantaran sungai atau pegunungan yang rawan longsor, untuk selalu waspada manakala terjadi curah hujan yang tinggi selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun