Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Transformasi Kereta Api Indonesia, dari Jonan ke Didiek, Inovasi Tiada Henti Menuju Layanan Terbaik

21 Oktober 2024   15:07 Diperbarui: 21 Oktober 2024   15:34 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(transformasi KAI dari yang kumuh ke yang sejuk, olahan GemAIBot, dokpri)

Transformasi Kereta Api Indonesia (KAI) selama beberapa dekade terakhir adalah sebuah perjalanan luar biasa yang tidak hanya mengubah wajah moda transportasi ini, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup banyak orang. Diawali oleh Ignasius Jonan, yang memimpin KAI menuju era baru dengan mengatasi berbagai tantangan seperti stasiun-stasiun yang kurang layak, dan kondisi gerbong kereta yang jauh dari kata nyaman. Jonan memperkenalkan reformasi besar-besaran untuk merombak infrastruktur dan layanan kereta, seperti melarang pengamen dan pedagang asongan di dalam kereta serta meningkatkan kenyamanan kereta ekonomi.

Lompatan Inovasi di Bawah Kepemimpinan Didiek Hartantyo

Melanjutkan tongkat estafet dari Jonan, Didiek Hartantyo memberikan warna baru bagi KAI dengan berbagai inovasi dan strategi untuk meningkatkan kualitas layanan. Didiek tidak hanya melanjutkan reformasi yang dimulai oleh Jonan, tetapi juga memperkenalkan sejumlah terobosan yang membuat pengalaman naik kereta semakin nyaman dan modern.

Berikut beberapa kemajuan paling berkesan selama di bawah kepemimpinannya:

1. Peluncuran Kereta New Generation
KAI memperkenalkan kereta ekonomi dan eksekutif New Generation dengan kenyamanan lebih baik, seperti kursi yang ergonomis dan sistem tata udara yang lebih baik. Langkah ini memungkinkan penumpang kelas ekonomi menikmati fasilitas yang dulu hanya dinikmati penumpang kelas atas.

2. Kereta Panoramic dan Compartment Suite Class
Inovasi lain yang menarik perhatian adalah peluncuran kereta panoramic dengan jendela lebar yang memungkinkan penumpang menikmati pemandangan sepanjang perjalanan. Kereta Compartment Suite Class dan luxury juga hadir dengan fasilitas mewah, seperti kursi yang dapat direbahkan hingga 180 derajat, entertainment system pribadi, dan layanan makanan eksklusif.

3. Peningkatan Rute dan Kecepatan Perjalanan
Di bawah kepemimpinan Didiek, KAI tidak hanya memperbaiki fasilitas kereta, tetapi juga memperpanjang rute perjalanan dan mempercepat waktu tempuh. Contohnya adalah percepatan waktu tempuh untuk rute Jakarta--Surabaya yang kini bisa dicapai dengan waktu lebih singkat dibandingkan sebelumnya.

4. Digitalisasi dan Kemudahan Akses Layanan
Didiek juga mengedepankan digitalisasi, seperti dengan memperbarui aplikasi KAI Access, yang memungkinkan pembelian tiket dan layanan lain secara lebih mudah dan cepat. Langkah ini sejalan dengan kebutuhan zaman yang serba digital, serta mempermudah penumpang untuk merencanakan perjalanan.

Harapan dan Saran untuk KAI

Harapan bagi KAI ke depannya adalah agar tetap konsisten melakukan inovasi, serta menjangkau daerah-daerah terpencil yang belum terlayani dengan baik oleh kereta api. Mengingat banyak daerah di Indonesia yang masih sulit diakses, pengembangan jalur baru bisa membantu mendorong perekonomian dan pariwisata lokal. Selain itu, peningkatan fasilitas ramah lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan pada kereta, dapat menjadikan KAI sebagai contoh transportasi hijau di Indonesia.

Satu harapan lain yang belum sepenuhnya terwujud adalah penerapan harga tiket yang lebih terjangkau untuk semua kalangan, tanpa mengurangi kualitas layanan. Meskipun banyak peningkatan pada kelas-kelas tertentu, akses terhadap layanan kelas ekonomi yang tetap murah dan berkualitas masih menjadi perhatian penting.

(ilustrasi olahan GemAIBot, dokpri)
(ilustrasi olahan GemAIBot, dokpri)

Terus Berinovasi Menuju Masa Depan

Agar tetap relevan dan menjadi pilihan utama masyarakat, KAI bisa mengembangkan sistem transportasi multimoda yang terintegrasi, sehingga perpindahan dari kereta ke moda transportasi lain (seperti bus atau LRT) menjadi lebih mudah. Selain itu, peningkatan keamanan di stasiun dan sepanjang jalur kereta, serta fasilitas penunjang seperti Wi-Fi gratis, fasilitas makan minum gratis (karena sudah termasuk dalam tiket, bukan malah dimanfaatkan oleh oknum untuk kepentingan pribadi), fasilitas tidur malam yang nyaman seperti bantal dan selimut (bukan yang disewakan oleh petugas) sehingga bisa meningkatkan kepuasan penumpang. Didiek dan tim KAI bisa terus mencari cara untuk menghadirkan pengalaman yang lebih baik dan inovatif dalam setiap perjalanan.

Dengan segala pencapaian yang ada, tidak diragukan lagi bahwa transformasi KAI adalah bukti nyata bagaimana perusahaan ini bisa beradaptasi dan berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebuah perjalanan yang dimulai oleh Ignasius Jonan dan diteruskan oleh Didiek Hartantyo, menuju Kereta Api Indonesia yang semakin maju dan dicintai.

Mari kita berharap KAI terus "MENDIDIEK" lebih baik untuk masa depan yang lebih cerah, untuk KAI sebagai pilihan prioritas bagi masyarakat untuk bepergian antarkota. Saya dan keluarga, kini kalau pergi-pergi sekitar Yogyakarta dan Solo lebih senang naik KRL. Dan anak-anak sudah menagih lagi kapan naik kereta lagi (kalau dulu dari Banyuwangi) dari Yogyakarta ke Banyuwangi lalu nyebrang dan berlibur di Bali. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun