Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Wisata Super Premium Labuan Bajo: Mengkaji Peran dan Ancaman Pemberdayaan Masyarakat Lokal

7 Oktober 2024   12:00 Diperbarui: 7 Oktober 2024   12:05 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata Super Premium Labuan Bajo: Mengkaji Peran dan Ancaman Pemberdayaan Masyarakat Lokal

Oleh: Virgilius Bareto Murjani (Mahasiswa USD

Editor: Alfred B. Jogo Ena

 

Labuan Bajo telah berkembang pesat menjadi salah satu destinasi wisata super premium di Indonesia, menarik perhatian dunia dengan pesona alamnya yang memukau, dari pulau-pulau eksotis hingga taman laut yang kaya akan keanekaragaman hayati. Namun, di balik gemerlapnya perkembangan sektor pariwisata ini, muncul pertanyaan penting tentang bagaimana masyarakat lokal dapat berperan aktif dan mendapatkan manfaat dari kemajuan tersebut. Meskipun pariwisata dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang signifikan, ada risiko bahwa tanpa pemberdayaan yang tepat, masyarakat lokal justru bisa terpinggirkan dan kehilangan kendali atas tanah serta warisan budaya mereka. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji peran dan tantangan yang dihadapi dalam memastikan bahwa pembangunan ini berjalan inklusif dan berkelanjutan.

Mengenal Wisata Super Premium Sebagai Daya Tarik Wisata

Wisata super premium merupakan salah satu industri pariwisata yang menawarkan pengalaman perjalanan eksklusif. Konsep ini adalah untuk wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara yang mencari pengalaman menarik dan fasilitas yang mewah. Wisata super premium adalah upaya untuk membatasi jumlah kunjungan wisatawan dan menerapkan harga yang mahal dan menggunakan sistem kuota untuk menciptakan suasana yang kondusif agar terasa nyaman. Wisata super premium memiliki tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan wisata premium dan wisata lainnya.

Beberapa aspek yang membedakan wisata super premium dengan wisata lainnya adalah dari akses yang terbatas ke destinasi, pengalaman perjalanan yang disesuaikan dengan minat individu, mempunyai fasilitas mewah, standar keamanan yang tinggi, mendapatkan pengalaman yang menarik bagi wisatawan, dan biaya perjalanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan wisata biasa. Daya tarik wisata super premium sangat mengundang wisatawan untuk mencari suasana nyaman yang menciptakan kenangan yang tidak terlupakan, dan mengembangkan minat mereka khusus mereka seperti, hiking dan kuliner yang ingin mereka eksplorasi secara mendalam.

Perkembangan Wisata Labuan Bajo Menjadi Super Premium

Labuan Bajo adalah sebuah kota yang terletak di kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Labuan Bajo terkenal dengan destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi dan menjadi wisata yang paling banyak dikunjungi. Salah satu wisata yang menjadi pusat perhatian wisatawan adalah Pulau Komodo. Komodo menjadi hewan reptil langka yang sering disebut sebagai naga purba yang masih hidup hingga sekarang. Labuan Bajo sebelum tahun 2010 hanya menjadi sebuah Desa nelayan kecil. Sangat berbeda jauh sekarang yang menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium pada awal 2020. Labuan Bajo menjadi magnet wisata di Indonesia karena keindahan alamnya, kekayaan budaya lokal, dan pulau-pulau indah di sekitarnya.

Labuan Bajo menjadi istimewa di mata dunia karena keindahan alamnya dan perkembangan infrastruktur yang mendukung sektor pariwisata seperti bandara Internasional, pelabuhan modern, dan organisasi sektor publik yang mensejahterakan masyarakat. Labuan Bajo menjadi salah satu dari lima destinasi super premium di Indonesia (bersama Mandalika, Nusa Tenggara Barat; Borobudur, Jawa Tengah; Danau Toba, Sumatra Utara dan Likupang, Sulawesi Utara). Penetapan ini menunjukkan upaya pemerintah untuk mempromosikan pariwisata kelas dunia dengan mengedepankan kualitas layanan, infrastruktur, dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Sebagai pintu gerbang menuju Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan melalui keindahan alam laut, keanekaragaman hayati, dan warisan budaya setempat. Kini, Labuan Bajo menjadi fokus atau daya tarik perkembangan wisata di Indonesia. Destinasi ini didukung oleh tempat yang strategis di ujung pulau Flores, sehingga menjadi salah satu pusat perdagangan kabupaten Manggarai Barat.

 

(ayotraveling.co.id) 
(ayotraveling.co.id) 

Peran Wisata Super Premium Labuan Bajo

Konsep wisata super premium telah membawa perubahan signifikan terhadap lingkungan daerah Labuan Bajo. Perubahan tersebut tidak hanya terasa dalam aspek ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan. Wisata super premium ini mempunyai dua peran khusus yaitu, peran langsung dan tidak langsung. Peran langsung dari destinasi wisata ini dilihat dari pertumbuhan ekonomi lokal yang menjadi sumber pendapatan utama bagi masyarakat setempat, baik sektor formal (hotel, restoran, dan transportasi), maupun informal (penjualan souvenir dan jasa pemandu wisata). Selain itu ada juga pengembangan infrastruktur seperti pembangunan bandara internasional, pelabuhan modern, akomodasi berkualitas, dan  fasilitas rekreasi yang dapat memudahkan aksesibilitas wisatawan. Dengan demikian, Labuan Bajo akan semakin dikenal sebagai destinasi wisata dunia, sehingga dapat menarik wisatawan kelas atas dari mancanegara.

Peran tidak langsung juga akan dirasakan dari wisata super premium dengan adanya perubahan sosial budaya, salah satunya adalah interaksi budaya yang dilestarikan dengan adanya komunikasi dengan wisatawan mancanegara untuk memperkaya budaya lokal dan membuka wawasan masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat cenderung menyesuaikan gaya hidup dengan tuntutan pariwisata, seperti peningkatan kualitas pelayanan dan produk lokal. Dengan adanya destinasi wisata ini, masyarakat dapat menumbuhkan kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan agar daya tarik wisata tetap terjaga dan menerapkan kebijakan ramah lingkungan. Selain itu, peningkatan pemberdayaan masyarakat akan direalisasikan dengan memberikan kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan pariwisata, misalnya sebagai pemandu wisata atau pengelola homestay.

(Labuan Bajo saat senja atau malam hari, discovabali.com)
(Labuan Bajo saat senja atau malam hari, discovabali.com)

Ancaman Wisata Super Premium Labuan Bajo Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Lokal

Pada tahun 2020, Presiden Jokowi menetapkan kota Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium. Menurut Jokowi, konsep pengembangan wisata super premium berbeda dengan konsep wisata biasa. Jokowi menjelaskan bahwa, ketika Labuan Bajo menjadi destinasi super premium, maka wisatawan yang mengunjungi Labuan Bajo adalah wisatawan kelas atas yang mempunyai banyak uang. Untuk mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium, pemerintah pusat mulai membangun infrastruktur pendukung pariwisata, seperti memperpanjang landasan pacu dan memperlebar terminal di bandara Internasional Komodo. Jokowi menginginkan agar keahlian dan kompetensi masyarakat lokal yang sesuai dengan kebutuhan industri pariwisata harus ditingkatkan.

Keputusan dan kebijakan yang dilakukan Presiden Jokowi ini mengandung banyak kontroversi dan berdampak buruk bagi keberadaan warga Komodo yang telah lama menempati Pulau Komodo. Jauh sebelum ditetapkan sebagai Taman Nasional Komodo (TNK) pada tahun 1980 dan masuk dalam daftar situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1991, telah lama hidup penduduk asli Pulau Komodo yang disebut Ata Modo. Selama berabad-abad Ata Modo hidup berdampingan dengan kawanan kadal purba, komodo (varamus komodoensis), yang dianggap sebagai saudara kandung mereka. Seharusnya hal ini dapat dipahami bahwa peran Ata Modo dalam melestarikan komodo dan lingkungan hidupnya sudah terbukti sejak zaman dahulu.

Menanggapi hal di atas, terdapat banyak ancaman bagi masyarakat lokal dari destinasi wisata super premium ini. Akhir-akhir ini petani di Manggarai Barat mendapatkan pendapatan per kapita sebesar 7,3 juta per tahun berdasarkan data Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Pertanian dan perikanan di kabupaten Manggarai Barat sebagai sektor utama penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang saat ini menjadi sektor terbelakang dan sedang mengalami penurunan dari sisi kontribusinya terhadap PDRB tidak dianggap sebagai isu sentral dalam keseluruhan wacana pembangunan. Status kecamatan Komodo sekarang menjadi salah satu kecamatan dengan jumlah penduduk miskin tertinggi di Manggarai Barat dan banyaknya penyelenggaraan berbagai festival yang banyak menelan anggaran negara sehingga berdampak bagi masyarakat yang kurang mendapatkan bantuan subsidi pemerintah.

Berbagai paradoks di atas menjadi alasan penting bagi kita untuk terus menggugat status super premium sebagai diskursus sentral dalam pembangunan di Manggarai Barat saat ini. Ini menjadi krusial agar kita tidak terlalu terpesona dengan berbagai macam bentuk pembanguan fisik dan festival yang semakin marak dan rutin dilakukan hampir satu dekade terakhir demi menopang status super premium itu. Padahal, sebagaimana diuraikan dengan bernas oleh Maribeth Erb dalam tulisannya Sailing to Komodo: Contradiction of Tourism and Development in Eastern Indonesia, berbagai mega event atau festival semacam itu sebenarnya tidak pernah menguntungkan ekonomi rakyat kecil. Festival atau mega event umumnya hanyalah cara menaikkan nilai aset wisata di mata internasional (Erb, 2015:150).

Destinasi wisata super premium ini sangat merugikan masyarakat lokal dengan berbagai ancaman. Salah satu ancaman tersebut adalah ketimpangan ekonomi yang berkaitan dengan konsentrasi pendapatan, di mana sebagian besar keuntungan dari sektor pariwisata cenderung dinikmati oleh pemilik modal dan pengusaha besar, sementarai itu, masyarakat lokal hanya menikmati keuntungan yang sangat terbatas. Pembangunan infrastruktur wisata super premium ini menyebabkan hilangnya akses terhadap sumber daya lokal, khususnya aset masyarakat, karena pengembangan kawasan wisata seringkali melibatkan aset-aset publik seperti pantai, tanah, dan sumber daya alam lainnya, sehingga masyarakat kehilangan akses terhadap mata pencaharian mereka. Meningkatnya permintaan lahan untuk pembangunan fasilitas pariwisata menyebabkan harga tanah melambung tinggi, membuat masyarakat lokal kesulitan untuk memiliki atau menyewa lahan.

Dengan adanya wisata ini, budaya lokal seringkali dijadikan sebagai komoditas untuk menarik wisatawan, tanpa memberikan penghargaan yang layak kepada masyarakat pemilik budaya dan akulturasi budaya yang terlalu cepat yang menyebabkan hilangnya keaslian budaya lokal. Wisatawan negara dan mancanegara berbondong-bondong mengunjungi Labuan Bajo untuk menikmati keindahan wisatanya. Hal ini dapat mempengaruhi kerusakan lingkungan karena limbah dari aktivitas pariwisata yang mencemari lingkungan dan merusak ekosistem laut, serta pembangunan infrastruktur pariwisata yang dapat merusak habitat alami flora dan fauna.

(swa.co.id)
(swa.co.id)

Peran Pemerintah dalam Menanggapi Ancaman Wisata Super Premium Labuan Bajo Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Lokal

            Pemerintah mempunyai peran yang sangat krusial dalam menaggapi hal ini. Pemerintah seharusnya menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang jelas dan melibatkan masyarakat untuk mengatur pemanfaatan ruang, sehingga tidak terjadi monopoli lahan oleh pihak tertentu. Ada juga kebijakan pemberdayaan masyarakat dengan menyusun kebijakan secara khusus ditujukan untuk memberdayakan masyarakat lokal, seperti program pelatihan, pendanaan usaha, dan kemitraan dengan pelaku usaha besar. Selain itu, ada juga peningkatan kapasitas masyarakat dengan memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat lokal, seperti bahasa asing, keahlian perhotelan, dan pengelolaan usaha kecil.

            Dalam destinasi wisata super premium perlu diadakan penegakan hukum dan pengawasan terhadap pelaku usaha dan pelanggaran tertentu. Hal ini bertujuan untuk memastikan mereka mematuhi peraturan yang berlaku dan memberikan sanksi tegas terhadap pelaku usaha yang melakukan pelanggaran, seperti merusak lingkungan dan mengeksploitasi tenaga kerja. Selain itu, ada juga kebijakan promosi pariwisata yang berkelanjutan dengan promosi potensi lokal dan edukasi wisatawan. Hal ini dilakukan dengan mempromosikan potensi wisata lokal yang unik dan berkelanjutan, seperti Desa wisata, wisata budaya, dan ekowisata. Sedangkan edukasi wisatawan dilakukan dengan mengedukasi kepada wisatawan tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan menghormati budaya lokal.

Wisata super premium merupakan salah satu industri pariwisata yang menawarkan pengalaman perjalanan eksklusif dan membatasi pengunjung. Salah satu kota wisata yang telah ditetapkan oleh Presiden Jokowi adalah Labuan Bajo. Banyak keuntungan dan kerugian yang diakibatkan oleh destinasi wisata super premium ini. Salah satu keuntungannya adalah pertumbuhan ekonomi lokal yang menjadi sumber pendapatan utama bagi masyarakat setempat. Sedangkan kerugian yang sering dialami adalah ketimpangan ekonomi yang berkaitan dengan konsentrasi pendapatan, di mana sebagian besar keuntungan dari sektor pariwisata cenderung dinikmati oleh pemilik modal dan pengusaha besar.

(salah satu pantai yang eksotik di Labuan Bajo, swa.co.id)
(salah satu pantai yang eksotik di Labuan Bajo, swa.co.id)

Kesimpulan

Pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium memang memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian lokal dan infrastruktur. Namun, di balik kilauan pertumbuhan ini, tantangan pemberdayaan masyarakat lokal tidak bisa diabaikan. Ketimpangan ekonomi, hilangnya akses terhadap sumber daya lokal, dan eksploitasi budaya menjadi ancaman yang nyata bagi kesejahteraan masyarakat setempat. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih inklusif dan berkelanjutan, dengan keterlibatan pemerintah dan masyarakat dalam merancang kebijakan yang melindungi hak serta kepentingan warga lokal, agar pembangunan ini tidak hanya menguntungkan segelintir pihak tetapi memberi manfaat bagi semua lapisan masyarakat.

Selain itu, penting untuk memperhatikan keberlanjutan lingkungan dalam pengembangan pariwisata super premium ini. Aktivitas pariwisata yang tidak terkelola dengan baik dapat merusak ekosistem, seperti pencemaran laut dan perusakan habitat alami flora dan fauna. Kebijakan ramah lingkungan, seperti promosi ekowisata dan pembatasan jumlah pengunjung, harus ditegakkan untuk menjaga kelestarian alam yang menjadi daya tarik utama Labuan Bajo.

Terakhir, pengembangan kapasitas masyarakat lokal harus menjadi prioritas. Melalui pelatihan keterampilan, peningkatan literasi pariwisata, dan kemitraan dengan pelaku usaha besar, masyarakat dapat ikut berpartisipasi secara aktif dan mendapatkan manfaat ekonomi yang adil. Dengan demikian, Labuan Bajo tidak hanya akan dikenal sebagai destinasi wisata kelas dunia, tetapi juga sebagai contoh pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Sumber:         

https://www.walhi.or.id/hentikan-perampasan-tanah-dan-represifitas-dengan-alasan-pembangunan-pariwisata-premium-labuan-baj

https://floresa.co/perspektif/analisis/52941/2023/02/23/menggugat-pariwisata-super-prioritas-labuan-bajo-flores

https://ekorantt.com/2020/10/03/tumbal-tumbal-pembangunan-kontroversi-pariwisata-super-premium-labuan-bajo/

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun