Anak muda itu menoleh dan tersenyum. "Ini? Oh, hanya buku filsafat. Karl Marx."
Pria tua itu merinding sejenak. "Kau tak takut?" tanyanya dengan suara lirih.
Anak muda itu tertawa kecil. "Takut? Dengan apa? Itu hanya sebuah buku."
Pria tua itu terdiam. Dunia ini tampaknya telah berubah terlalu jauh dari yang ia kenal. Tapi dalam kesunyian malam itu, ia tak bisa mengusir satu pertanyaan yang terus berputar di kepalanya: siapa sebenarnya hantu bernama komunis itu? Dan apakah... mungkin hantu itu tak pernah benar-benar ada?
Namun, sebelum ia bisa menjawab pertanyaan itu, malam telah menelannya kembali, meninggalkannya dalam keheningan yang menggantung, seperti jawaban yang tak pernah ditemukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H