Pandangan Ahli Kesehatan dan Gizi
Meski frozen food dan makanan kaleng menawarkan kepraktisan, para ahli gizi menyarankan agar konsumsinya tetap dibatasi. Beberapa produk makanan ini mengandung pengawet, sodium, dan bahan tambahan lain yang jika dikonsumsi berlebihan dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Makanan kaleng, misalnya, sering kali memiliki kadar garam yang tinggi yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
Selain itu, proses pengolahan pada frozen food dan makanan kaleng sering kali mengurangi kandungan nutrisi, seperti vitamin dan mineral. Ahli gizi menganjurkan untuk selalu mengimbanginya dengan konsumsi makanan segar seperti sayuran, buah-buahan, dan protein berkualitas. Menambahkan bahan segar saat mengolah frozen food atau makanan kaleng adalah cara yang baik untuk meningkatkan nilai gizinya.
Rekomendasi Tempat Makan yang Menyajikan Frozen Food
Meski banyak gerai Frozen Food tapi jarang ada restoran yang secara khusus menawarkan frozen food atau makanan kaleng sebagai menu utama, banyak kafe dan restoran cepat saji yang menggunakan bahan-bahan tersebut dalam menu mereka. Misalnya, pizza dengan topping sosis frozen atau pasta dengan saus kaleng yang cepat diolah. Ini bisa menjadi alternatif jika Anda ingin mencoba makanan praktis di luar rumah.
Mungkinkah ada pembaca Kompasiana yang tertarik membuat restoran khusus frozen food?Â
Kesimpulan
Frozen food dan makanan kaleng jelas menjadi solusi praktis bagi mereka yang membutuhkan kemudahan dalam menyiapkan makanan. Namun, penting untuk selalu memperhatikan kandungan nutrisi dan kesehatan, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Menambah bahan segar dan memasaknya dengan cara yang lebih sehat bisa menjadi langkah cerdas untuk tetap menjaga asupan gizi. Jadi, meskipun praktis, pastikan untuk tetap bijak dalam memilih dan mengolah makanan yang Anda konsumsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H