Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fenomena YouTuber Asing dan Tantangan Bagi Kreator Lokal

27 September 2024   11:40 Diperbarui: 27 September 2024   11:48 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena YouTuber Asing dan Tantangan Bagi Kreator Lokal

Pelajaran dari Kedatangan IshowSpeed

 

Tingkat kefanatikan fans dan follower Indonesia sangatlah tinggi. Lihat saja para pemain timnas sepak bola Indonesia yang berada di luar negeri. Jumlah follower mereka lebih banyak daripada follower klub tempat dia bergabung. Atau nitisen Indonesia lebih menggandrungi youtuber asing ketimbang youtober dalam negeri. Apakah pesan yang disampaikan oleh Youtuber Indonesia tidak ada nilai edukasinya? Coba kita jujur memperhatikan postingan tiktok atau youtube Indonesia, apakah sungguh menjawab kebutuhan penikmat video? Atau yang dikejar semata-mata rating dan viewers?

Kehadiran YouTuber asing yang semakin sering mengunggah konten di Indonesia tentu tidak bisa diabaikan begitu saja. Salah satu contoh yang baru-baru ini mencuri perhatian adalah IShowSpeed, seorang YouTuber asing dengan jutaan penggemar yang melakukan streaming IRL (In Real Life) di berbagai tempat, termasuk di Indonesia. Bagi banyak orang, konten-kontennya menarik karena menunjukkan interaksi langsung dengan lingkungan sekitar yang sangat berbeda dari tempat asalnya, menghadirkan kesan otentik, spontan, dan kadang-kadang penuh kejutan. Namun, apa sebenarnya yang bisa kita pelajari dari fenomena ini? Dan bagaimana dampaknya terhadap ekosistem kreator konten lokal?

Daya Tarik YouTuber Asing di Indonesia

Ada beberapa alasan mengapa Kompasianer dan audiens Indonesia secara umum mengikuti YouTuber asing seperti IShowSpeed:

1) Sensasi Baru dan Hiburan Otentik. Penonton Indonesia sering kali tertarik pada konten yang menyajikan pandangan baru tentang tempat-tempat yang akrab bagi mereka. Ketika YouTuber asing datang dan mengeksplorasi Indonesia, mereka memberikan sudut pandang yang berbeda, penuh kejutan, yang kadang-kadang bahkan lebih menghibur bagi penonton lokal.

2) Personalisasi dan Interaksi Langsung. Konten streaming IRL memungkinkan penonton untuk merasakan pengalaman langsung, di mana YouTuber berbicara, berinteraksi, dan bereaksi secara real-time. Ini menciptakan hubungan emosional dengan audiens karena mereka merasa bagian dari perjalanan sang kreator.

3) Daya Tarik Global. Banyak YouTuber asing membawa reputasi global yang kuat. Pengikut mereka di seluruh dunia ikut menonton ketika mereka berkunjung ke Indonesia, yang tidak hanya memperbesar audiens tetapi juga menciptakan sensasi yang lebih besar.

Dampak Bagi Indonesia dan Kreator Lokal

Dengan semakin banyaknya YouTuber asing yang mengunjungi dan membuat konten di Indonesia, hal ini memberikan beberapa dampak signifikan:

1) Promosi Gratis Bagi Pariwisata. Kehadiran mereka sebenarnya bisa menjadi alat promosi yang efektif bagi sektor pariwisata Indonesia. Setiap konten yang menyoroti keindahan alam atau keunikan budaya dapat menarik minat penonton asing untuk berkunjung ke Indonesia.

2) Persaingan yang Tidak Seimbang. YouTuber lokal mungkin merasa tertekan dengan popularitas YouTuber asing yang datang dengan basis penggemar besar dan standar produksi yang lebih tinggi. Hal ini menciptakan tantangan bagi kreator lokal untuk terus berinovasi agar tidak kalah saing di pasar konten yang semakin kompetitif.

3) Eksploitasi Fanatisme Lokal. Ada kekhawatiran bahwa beberapa YouTuber asing mungkin memanfaatkan fanatisme nitizen Indonesia yang terkadang berlebihan dalam mendukung idolanya. Fenomena ini bisa menjadi masalah jika hanya menghasilkan konten sensasional tanpa memberikan kontribusi nyata bagi komunitas lokal.

Apa yang Bisa Ditiru YouTuber Lokal?

YouTuber lokal sebenarnya memiliki potensi besar untuk berkembang tanpa harus sekadar meniru model konten asing. Namun, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari keberhasilan YouTuber asing seperti IShowSpeed:

1) Autentisitas dan Interaksi Nyata. Salah satu kekuatan konten IRL adalah autentisitasnya. YouTuber lokal bisa mengambil inspirasi dari hal ini dengan membuat konten yang lebih personal, otentik, dan interaktif. Namun, alih-alih sekadar latah mengikuti tren IRL, mereka bisa menonjolkan budaya lokal dan narasi yang dekat dengan audiens Indonesia.

2) Konten Berkualitas dan Bernilai Universal: YouTuber lokal tidak perlu meniru gaya sensasional dari kreator asing. Justru, dengan menciptakan konten yang mengandung nilai-nilai universal seperti perdamaian, keadilan, kesejahteraan, dan toleransi, mereka bisa mendapatkan tempat di hati audiens lokal sekaligus mendunia. Sebagai contoh, vlog tentang kehidupan komunitas lokal, dokumenter yang mendalam tentang keberagaman Indonesia, atau konten pendidikan yang menghibur dapat menjadi alternatif yang lebih bermakna.

3) Membangun Identitas Lokal yang Kuat. Alih-alih terjebak dalam fanatisme terhadap kreator asing, YouTuber Indonesia bisa fokus membangun identitas lokal yang kuat. Dengan mempromosikan kearifan lokal, seni, budaya, dan nilai-nilai sosial yang melekat di masyarakat, mereka dapat menciptakan basis penggemar yang loyal dan bangga dengan konten lokal. (lihat tulisan fiksiana yang diposting sebelumnya)

Kualitas dan Identitas Sebagai Jawaban

Kreator konten Indonesia memiliki peluang besar untuk tidak hanya mengikuti jejak YouTuber asing, tetapi juga menciptakan jalur kreatif yang autentik. Fenomena YouTuber asing memang memberikan dampak besar dalam menciptakan dinamika baru di dunia YouTube Indonesia, tetapi pada akhirnya, kualitas konten dan nilai-nilai yang ditawarkan akan menjadi faktor penentu kesuksesan jangka panjang.

Membuat konten berkualitas yang mencerminkan identitas lokal dan membawa pesan positif adalah cara terbaik bagi YouTuber lokal untuk berkembang dan menciptakan penggemar setia, bukan dengan meniru tren sesaat yang mungkin tidak relevan dengan konteks budaya Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun