Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Allah Sumber Keadilan Menurut Nahum dan Habakuk

14 September 2024   17:37 Diperbarui: 14 September 2024   17:45 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah berbagai ketidakadilan yang melanda Indonesia---baik dalam bentuk eksploitasi sumber daya alam, ketidakadilan terhadap kelompok minoritas, maupun ketimpangan ekonomi---kita dipanggil untuk merefleksikan bahwa keadilan sejati berasal dari Allah. Dalam pesan Nahum dan Habakuk, kita diingatkan bahwa Allah tidak pernah berdiam diri ketika ketidakadilan merajalela, dan bahwa keadilan-Nya akan ditegakkan, baik di dunia ini maupun dalam kekekalan.

Ensiklik Fratelli Tutti memberi landasan penting dalam memperjuangkan keadilan di era modern. Paus Fransiskus mendorong kita untuk memperjuangkan "kebudayaan kasih sayang," di mana setiap orang diperlakukan dengan martabat dan hak yang setara. Ini sejalan dengan konsep keadilan dalam pandangan Nahum dan Habakuk: bahwa keadilan tidak hanya soal hukuman bagi yang bersalah, tetapi juga soal pemulihan dan pengakuan terhadap martabat manusia. Dalam konteks Indonesia, hal ini bisa diwujudkan melalui upaya-upaya konkret seperti memperjuangkan hak-hak buruh, mengurangi kesenjangan sosial, serta melawan diskriminasi dan ketidakadilan dalam berbagai bentuk.

Panggilan untuk Bertindak

Bulan Kitab Suci Nasional 2024 mengajak kita untuk tidak hanya membaca, tetapi juga merenungkan dan bertindak atas Firman Tuhan. Allah sebagai sumber keadilan tidak hanya mengajak kita untuk menunggu keadilan-Nya terwujud, tetapi juga untuk terlibat aktif dalam memperjuangkan keadilan di tengah dunia. Pesan dari Nahum, Habakuk, dan Paus Fransiskus memberi kita inspirasi dan landasan moral untuk menghadapi ketidakadilan di sekitar kita.

Dalam semangat Fratelli Tutti dan Firman Tuhan, kita dipanggil untuk menjadi alat keadilan Tuhan di dunia, membangun komunitas yang penuh kasih, dan memastikan bahwa keadilan, persaudaraan, dan martabat manusia ditegakkan di segala lapisan masyarakat. Keadilan mungkin tampak jauh, tetapi iman dan tindakan kita bisa menjadi jembatan yang membawa keadilan Tuhan ke dunia yang semakin membutuhkan terang-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun