Di tengah berbagai ketidakadilan yang melanda Indonesia---baik dalam bentuk eksploitasi sumber daya alam, ketidakadilan terhadap kelompok minoritas, maupun ketimpangan ekonomi---kita dipanggil untuk merefleksikan bahwa keadilan sejati berasal dari Allah. Dalam pesan Nahum dan Habakuk, kita diingatkan bahwa Allah tidak pernah berdiam diri ketika ketidakadilan merajalela, dan bahwa keadilan-Nya akan ditegakkan, baik di dunia ini maupun dalam kekekalan.
Ensiklik Fratelli Tutti memberi landasan penting dalam memperjuangkan keadilan di era modern. Paus Fransiskus mendorong kita untuk memperjuangkan "kebudayaan kasih sayang," di mana setiap orang diperlakukan dengan martabat dan hak yang setara. Ini sejalan dengan konsep keadilan dalam pandangan Nahum dan Habakuk: bahwa keadilan tidak hanya soal hukuman bagi yang bersalah, tetapi juga soal pemulihan dan pengakuan terhadap martabat manusia. Dalam konteks Indonesia, hal ini bisa diwujudkan melalui upaya-upaya konkret seperti memperjuangkan hak-hak buruh, mengurangi kesenjangan sosial, serta melawan diskriminasi dan ketidakadilan dalam berbagai bentuk.
Panggilan untuk Bertindak
Bulan Kitab Suci Nasional 2024 mengajak kita untuk tidak hanya membaca, tetapi juga merenungkan dan bertindak atas Firman Tuhan. Allah sebagai sumber keadilan tidak hanya mengajak kita untuk menunggu keadilan-Nya terwujud, tetapi juga untuk terlibat aktif dalam memperjuangkan keadilan di tengah dunia. Pesan dari Nahum, Habakuk, dan Paus Fransiskus memberi kita inspirasi dan landasan moral untuk menghadapi ketidakadilan di sekitar kita.
Dalam semangat Fratelli Tutti dan Firman Tuhan, kita dipanggil untuk menjadi alat keadilan Tuhan di dunia, membangun komunitas yang penuh kasih, dan memastikan bahwa keadilan, persaudaraan, dan martabat manusia ditegakkan di segala lapisan masyarakat. Keadilan mungkin tampak jauh, tetapi iman dan tindakan kita bisa menjadi jembatan yang membawa keadilan Tuhan ke dunia yang semakin membutuhkan terang-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H