Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kebaikan di Tepi Jalan

9 September 2024   19:18 Diperbarui: 9 September 2024   19:21 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulung tersenyum, terharu mendengar kata-kata Fatima. Mereka berdua duduk di teras, menikmati sore yang mulai gelap.

Fatima memandang langit yang mulai memudar ke oranye. "Terkadang, hidup memang serba pas-pasan, Pulung. Tapi yang paling penting, hati kita tetap kaya."

Pulung tersenyum, merasa hatinya lebih ringan. "Benar, Bu. Saya belajar banyak hari ini."

Malam itu, mereka berdua berbincang tentang banyak hal - tentang hidup, tentang kebaikan, dan tentang bagaimana manusia saling menolong tanpa mengharapkan imbalan. Ketika Pulung akhirnya pulang, Fatima merasa hangat di dalam hatinya. Tidak karena motornya telah diperbaiki, tetapi karena dia tahu, di dunia yang penuh ketidakpastian ini, selalu ada ruang bagi kebaikan.

Dan yang paling penting, ia tahu bahwa kebaikan tak pernah sia-sia. Kebaikan selalu berputar, kembali dengan cara yang tidak pernah diduga.

Kaki Merapi, menjelang magrib 09 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun