Pulung tersenyum, terharu mendengar kata-kata Fatima. Mereka berdua duduk di teras, menikmati sore yang mulai gelap.
Fatima memandang langit yang mulai memudar ke oranye. "Terkadang, hidup memang serba pas-pasan, Pulung. Tapi yang paling penting, hati kita tetap kaya."
Pulung tersenyum, merasa hatinya lebih ringan. "Benar, Bu. Saya belajar banyak hari ini."
Malam itu, mereka berdua berbincang tentang banyak hal - tentang hidup, tentang kebaikan, dan tentang bagaimana manusia saling menolong tanpa mengharapkan imbalan. Ketika Pulung akhirnya pulang, Fatima merasa hangat di dalam hatinya. Tidak karena motornya telah diperbaiki, tetapi karena dia tahu, di dunia yang penuh ketidakpastian ini, selalu ada ruang bagi kebaikan.
Dan yang paling penting, ia tahu bahwa kebaikan tak pernah sia-sia. Kebaikan selalu berputar, kembali dengan cara yang tidak pernah diduga.
Kaki Merapi, menjelang magrib 09 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H