kita menemukan Tuhan
Sebab Dia adalah Cinta yang memberi.
(Alfred B. Jogo Ena, Mahazoarivo, 10 Februari 1999).
Puisi di atas saya rangkaikan ketika mendengar sebuah "curahan hati" (curhat) dari seorang rekan serumah asal Madagascar. Dia mengeluh bahwa setiap hari Jumat, saya dan teman asal Indonesia selalu ke KBRI di Anakely, Antananarivo. Dalam kejujurannya, saya menangkap bahwa keluhan itu merupakan keluhan atas keluhan. Dia menyampaikan terus terang bahwa dengan sering pergi ke KBRI berarti kami belum bisa menerima mereka secara penuh. Menerima di sini bisa diartikan: dalam hal makanan, pergaulan, suasana dan terutama budaya mereka. Sejak keluhan teman itu, kami menjadi jarang bahkan hampir tidak pernah ke KBRI lagi sampai kembali ke Indonesia tahun 2000. Di sini saya ingin menyatakan bahwa, kejujuran seorang sahabat dalam menyampaikan sesuatu, akan sangat membantu kita dalam memperbaiki diri.
Kebenaran apapun, kalau disampaikan secara pribadi sangat membantu kita untuk membuka diri menuju perbaikan. Dan tidak berhenti pada perbaikan, tetapi perubahan yakni kita memulai untuk hidup secara baru pula. Itulah indahnya kebenaran yang disampaikan oleh seorang sahabat. Â (abje)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H