Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru, Kemerdekaan, dan Kehadiran Negara bagi Sekolah Swasta

17 Agustus 2024   10:56 Diperbarui: 17 Agustus 2024   11:13 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(cara para guru SMK Kesehatan Binatama merayakan kemerdekaan, dokumen: Bu Aulia Fadilah)

Kita patut berbangga pada dedikasi yang dilakukan sekolah-sekolah swasta yang tidak berafiliasi dengan agama apapun. Sekolah macam ini menjadi laboratorium kebangsaan karena di sana kebhinekaan berperan penting. Sepeti ketiga sekolah tempat saya bergabung (SMK Karya Rini, SMK Kesehatan Binatama dan SMA GAMA) telah berperan penting sebagai lembaga yang mengakomodasi para siswa yang secara tidak beruntung tidak tertampung di sekolah negeri pilihan mereka. 

Yayasan dan para gurunya telah hadir sebagai "penyelamat" bagi beberapa anak yang belum berjodoh ke sekolah negeri pilihan mereka dengan tetap memberikan pelayanan yang terbaik bagi para siswanya. Mereka (guru dan yayasan) hadir sebagai "rumah dan keluarga" bagi semua siswa, memberikan cinta dan pendidikan untuk semua dengan penuh dedikasi.   

(para guru SMA GAMA berpose bersama setelah upacara bendera, dokumen: Pak Dalono)
(para guru SMA GAMA berpose bersama setelah upacara bendera, dokumen: Pak Dalono)

Kata Pakar...

Pakar pendidikan seperti Dr. Arief Rachman, seorang ahli dalam bidang pendidikan karakter, menekankan pentingnya peran negara dalam mendukung semua institusi pendidikan, termasuk sekolah swasta. Menurutnya, "Negara memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa pendidikan yang berkualitas dan inklusif dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk mereka yang berada di sekolah swasta. Ini termasuk memperhatikan kesejahteraan para guru yang berada di garis depan pendidikan, baik di sekolah negeri maupun swasta."

Sementara itu, Anies Baswedan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, pernah menyampaikan bahwa "Kemerdekaan dalam pendidikan harus mencakup pengakuan terhadap kontribusi semua pihak, termasuk guru non-ASN. Kemerdekaan sejati adalah ketika semua guru, tanpa memandang status kepegawaiannya, merasa dihargai dan didukung oleh negara."

Sebab Sebetulnya...

Kemerdekaan dalam konteks pendidikan tidak boleh hanya dimaknai sebagai kebebasan dalam mengajar atau menyusun kurikulum, tetapi juga sebagai jaminan bahwa semua guru, termasuk mereka yang bekerja di sekolah swasta, merasa diakui dan dihargai oleh negara. Kehadiran negara yang kuat dalam mendukung pendidikan di sekolah-sekolah swasta adalah esensial untuk memastikan bahwa pendidikan yang merdeka benar-benar dirasakan oleh semua pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun