Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tony Melendez Menghipnotis Muridku

3 Agustus 2024   19:57 Diperbarui: 3 Agustus 2024   20:02 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(siswa sedang menyimak video, dokpri)

Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar untuk memahami diri mereka sendiri sebagai individu yang unik, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting. Mereka belajar untuk menghargai perbedaan, berempati, dan memandang tantangan sebagai peluang untuk pertumbuhan dan pembelajaran. 

Pengalaman ini bisa menjadi langkah penting dalam membantu siswa membentuk pandangan yang lebih inklusif dan apresiatif terhadap diri mereka sendiri dan orang lain.

(ilustrasi: siswa mendalami teks untuk diskusi, dokpri)
(ilustrasi: siswa mendalami teks untuk diskusi, dokpri)

Beberapa Aspek Pendidikan

Video tentang Tony Melendez (juga dua video dengan nada yang sama) menawarkan beberapa aspek pendidikan yang sangat bermanfaat bagi siswa, selain menumbuhkan empati dan apresiasi terhadap keberagaman kemampuan. Berikut adalah beberapa aspek tambahan yang bisa dipetik:

Pertama, Ketahanan dan Determinasi. Tony Melendez adalah contoh nyata dari ketahanan dan determinasi. Meskipun menghadapi tantangan fisik, ia tidak membiarkan hal tersebut menghalangi impiannya. Ini mengajarkan siswa tentang pentingnya ketekunan dalam mencapai tujuan, terlepas dari hambatan yang ada.

Kedua, Kreativitas dan Inovasi. Kemampuan Tony untuk memainkan gitar dengan kakinya menunjukkan kreativitas dan inovasi dalam menemukan solusi terhadap keterbatasan. Siswa dapat belajar untuk berpikir di luar kotak (out of the box) dan mencari cara baru untuk mengatasi masalah dalam hidup mereka, bukan saja ketika mengalami keterbatasan fisik, tetapi situasi ambang batas lainnya.

Ketiga, Kepercayaan Diri. Keberanian Tony untuk tampil di depan umum dan membagikan bakatnya adalah pelajaran penting tentang kepercayaan diri. Ini bisa menginspirasi siswa untuk percaya pada diri mereka sendiri dan kemampuan mereka, serta untuk tidak takut menampilkan talenta mereka kepada dunia.

Keempat, Inspirasi untuk Menyadari Potensi Diri. Melihat Tony sukses di bidang yang sangat kompetitif dan menantang dapat mendorong siswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi unik mereka sendiri. Ini dapat memotivasi mereka untuk mengejar minat dan bakat mereka dengan lebih serius. Mengajak siswa untuk semakin menggali potensi, bakat dirinya yang masih mungkin untuk dikembangkan. Tidak ada kata terlambat.

Kelima, Nilai Kolaborasi dan Dukungan. Kisah Tony juga menekankan pentingnya dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Siswa bisa belajar tentang nilai kerja sama dan bagaimana saling mendukung dapat membantu setiap individu mencapai potensi terbaik mereka. Selain peran orang tua di rumah, guru di sekolah (melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler) juga terutama dalam komunitas siswa sendiri.

Keenam, Menghargai Musik dan Seni. Selain pesan inspiratifnya, video ini juga memperkenalkan siswa pada kekuatan musik dan seni sebagai alat ekspresi diri dan komunikasi yang kuat. Ini bisa mendorong minat mereka dalam bidang seni dan memperkaya pengalaman belajar mereka. Apalagi, di ujung video diperlihatkan perjumpaan tak terbayangkan antara Tony Melendez dengan Paus Yohanes Paulus II (Santo Yohanes Paulus II) yang kemudian menjumpai dan menciumnya. 

Bagi seorang katolik, dicium oleh pimpinan tertinggi sedunia (Paus) adalah mimpi siang bolong yang tiba-tiba jadi kenyataan. Pengalaman ini mendorong para siswa untuk meningkatkan rasa percaya diri dan mengembangkan bakatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun