Hari-hari berlalu, dan pengobatan demi pengobatan dijalani Tobias dengan tekun. Setiap langkah kecil menuju kesembuhan dirayakan dengan syukur. Ada kalanya Tobias merasa frustasi karena kemajuan yang lambat, tapi dia selalu mengingatkan dirinya sendiri untuk bersabar. "Kesembuhan adalah proses, bukan tujuan akhir," kata-kata ini selalu dia bisikkan pada dirinya sendiri. Apalagi Sara tak pernah membiarkan dia menanggung sendirian. Meski fisiknya tidak sakit, Sara sang istri juga lelah mental karena harus terus berusaha agar tetap kuat menemani suaminya.
Di tengah perjuangannya, Tobias tidak pernah kehilangan semangat untuk hidup. Dia masih mencoba menikmati setiap tarikan nafas yang Tuhan berikan, meskipun mahal harganya. Ketika tubuhnya memungkinkan, Tobias akan duduk di taman rumahnya, menikmati sinar matahari pagi, dan mendengarkan kicauan burung. Taman kecil itu adalah surga bagi Tobias, tempat dia merasa dekat dengan alam dan Sang Pencipta.
Suatu hari, setelah menjalani pemeriksaan rutin, dokter memberikan kabar baik. "Tobias, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kondisi Anda membaik. Terus ikuti pengobatan dan jaga pola hidup sehat," kata dokter dengan senyum. Kabar itu adalah angin segar bagi Tobias dan Sara. Mereka saling berpelukan, merasakan beban yang perlahan terangkat.
Meskipun jalan menuju kesembuhan masih panjang, Tobias tidak pernah merasa sendirian. Doa dan dukungan dari Sara serta keyakinannya pada kekuatan bilur-bilur penyembuhan memberinya harapan yang tak pernah padam. Dalam setiap doa malamnya, Tobias selalu mengucapkan syukur atas setiap hari baru yang Tuhan berikan. Dia belajar untuk menghargai setiap momen, sekecil apapun itu.
Tobias menyadari bahwa kehidupan adalah anugerah yang harus disyukuri, meskipun penuh dengan tantangan dan cobaan. Setiap rasa sakit yang dia rasakan, setiap tetes air mata yang mengalir, adalah bagian dari perjalanan hidupnya yang penuh warna. Dengan iman yang kuat dan dukungan dari Sara, Tobias terus berjuang, berharap suatu hari nanti dia bisa benar-benar sembuh dan menikmati hari-hari pensiunnya dengan damai.
Hingga saat itu tiba, Tobias tetap setia pada doanya, tetap percaya pada mukjizat dari bilur-bilur penyembuhan, dan tetap menikmati setiap tarikan nafas yang Tuhan berikan, karena bagi Tobias, setiap detik kehidupan adalah anugerah yang tak ternilai harganya. Tobias percaya akan kata-kata Petrus ini, "Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh" (1 Ptr 2:24).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H