Jika edisi sebelumnya topik pilihan tentang pelabelan gula di produk kemasan, maka untuk mengurangi konsumsi gula, disarankan agar alpukat juga dimakan yang masih original saja. Biarkan khasiat alami dalam alpukat tidak terkontaminasi oleh gula atau susu yang ditambahkan pada alpukat. Biarkan kadar gula alami dalam alpukat merasuk dalam diri tanpa "intervensi" gula buatan yang belum tentu sehat.
Menulis tentang alpukat bagi saya adalah menulis tentang kenangan masa remaja yang indah, yang dengan sederhana memakan nasi campur alpukat. Kebiasaan ini hanya ada di asrama Seminari Mataloko, tempat para calon imam membentuk masa depan dengan tambahan nutrisi alami dari ibu-ibu yang berasal dari kampung sekitar asrama. Alpukat kini menjadi nostalgia tentang masa remaja, tentang semangat menimba ilmu agar bisa menjadi pastor katolik, kala itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI