Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Nonformal dengan 7 Modal

11 Juli 2024   22:44 Diperbarui: 11 Juli 2024   23:10 0
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(aksi paspena di ladang, screenshoot dari vidio sekolah SMP Kebangsaan)

6) Kemandirian. Mengajarkan siswa untuk menjadi mandiri dalam belajar dan mengambil inisiatif dalam berbagai situasi. 

7) Kepekaan Lingkungan. Mengajarkan pentingnya pelestarian lingkungan dan keberlanjutan melalui aktivitas dan proyek lingkungan.

Kedua, Fleksibilitas dan Kreativitas. Sekolah Mangunan mengadopsi metode pembelajaran yang lebih fleksibel dalam hal waktu dan tempat, memungkinkan siswa untuk belajar di luar batasan kelas tradisional. Penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi, seperti pembelajaran berbasis proyek, kegiatan lapangan, dan pembelajaran mandiri, membuat siswa lebih terlibat dan termotivasi.

Ketiga, Keterlibatan Komunitas. Sekolah ini mengajak partisipasi aktif dari komunitas, termasuk orang tua, untuk terlibat dalam proses pendidikan, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan kolaboratif. Latihan kerja sama perlu digalakkan sejak dini. Inilah unggulnya pendidikan nonformal, selain melalui gerakan perpustakaan masuk desa supaya anak-anak bisa belajar literasi sejak dini.

(screenshoot dari video sekolah SMP Kebangsaan saat asdulam)
(screenshoot dari video sekolah SMP Kebangsaan saat asdulam)

Apa Manfaat Sekolah melakukan hal seperti ini?

Ada tiga manfaat jika sekolah melakukan pola pendidikan dengan metode Romo Mangun ini. Pertama, adanya pengembangan karakter. Siswa tidak hanya berkembang secara intelektual, tetapi juga secara emosional, sosial, dan moral. Pendidikan nonformal seringkali memberikan lingkungan yang lebih santai dan mendukung untuk pengembangan karakter. 

Melalui kegiatan seperti pramuka, klub pemuda, dan program relawan, anak-anak dapat belajar tentang kejujuran, tanggung jawab, disiplin, dan nilai-nilai moral lainnya. Kedua, Adanya Kesiapan Hidup. 

Dengan fokus pada keterampilan praktis dan soft skills, siswa lebih siap menghadapi tantangan kehidupan nyata di kemudian hari. Pendidikan nonformal sering kali lebih cepat mengadopsi teknologi baru dan metode pengajaran inovatif. Kursus coding, robotik, dan literasi digital membantu anak-anak menguasai keterampilan teknologi yang penting untuk masa depan mereka.

Ketiga, adanya Inklusivitas dan Aksesibilitas. Sekolah ini menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang mungkin terpinggirkan dalam sistem pendidikan formal tradisional. Kegiatan kelompok, seperti proyek komunitas, klub olahraga, dan kegiatan seni, memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar dan mempraktikkan keterampilan kerja sama, komunikasi, dan kolaborasi. 

Anak-anak didik lebih mudah untuk bekerja sama tanpa memandang agama dan suku. Mereka membaur sebagai anak bangsa yang bangga dengan keindonesiaannya.

Contoh kolaborasi formal dan nonformal ada dan terjadi di SMP Kebangsaan Bharata, Kedawung, Jumantono, Karanganyar, Jawa Tengah. Ada program unggulan di sekolah ini yang amat menarik yakni Paspena dan Asdulam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun