5) Sosialitas. Mendorong siswa untuk bekerja sama, berempati, dan memahami pentingnya hubungan sosial yang harmonis.Â
6) Kemandirian. Mengajarkan siswa untuk menjadi mandiri dalam belajar dan mengambil inisiatif dalam berbagai situasi.Â
7) Kepekaan Lingkungan. Mengajarkan pentingnya pelestarian lingkungan dan keberlanjutan melalui aktivitas dan proyek lingkungan.
Kedua, Fleksibilitas dan Kreativitas. Sekolah Mangunan mengadopsi metode pembelajaran yang lebih fleksibel dalam hal waktu dan tempat, memungkinkan siswa untuk belajar di luar batasan kelas tradisional.Â
Penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi, seperti pembelajaran berbasis proyek, kegiatan lapangan, dan pembelajaran mandiri, membuat siswa lebih terlibat dan termotivasi.
Ketiga, Keterlibatan Komunitas. Sekolah ini mengajak partisipasi aktif dari komunitas, termasuk orang tua, untuk terlibat dalam proses pendidikan, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan kolaboratif.Â
Latihan kerja sama perlu digalakkan sejak dini. Inilah unggulnya pendidikan nonformal, selain melalui gerakan perpustakaan masuk desa supaya anak-anak bisa belajar literasi sejak dini.
Apa Manfaat Sekolah Melakukan Hal Seperti Ini?
Ada tiga manfaat jika sekolah melakukan pola pendidikan dengan metode Romo Mangun ini.Â
Pertama, adanya pengembangan karakter. Siswa tidak hanya berkembang secara intelektual, tetapi juga secara emosional, sosial, dan moral. Pendidikan nonformal seringkali memberikan lingkungan yang lebih santai dan mendukung untuk pengembangan karakter.Â
Melalui kegiatan seperti pramuka, klub pemuda, dan program relawan, anak-anak dapat belajar tentang kejujuran, tanggung jawab, disiplin, dan nilai-nilai moral lainnya.Â