"Kita semua botak sekarang," kata Andi, tersenyum, "Tapi, kita semua bersama sebagai satu keluarga. Terima kasih, teman-teman."
Mereka berpelukan, merasakan ikatan persahabatan yang lebih kuat dari sebelumnya. Malam itu, mereka bukan hanya kehilangan rambut mereka, tetapi juga menemukan arti baru dari persahabatan dan solidaritas. Mereka tahu, bersama-sama, mereka bisa menghadapi apa pun.
Rina tak lagi sendirian. Meski derita di badan ditanggungnya sendiri, tetapi kehadiran teman-teman plontos baru telah menguatkan batinnya. Ia tak berjuang dalam sakit sendirian. Ada suami dan para sahabat yang begitu mencintainya. "Ah, seadainya plontos mereka bisa perpanjang hidupku, aku rela plontos hingga akhir perjuangan," pungkas Rina kepada para sahabatnya.
*Para tokoh dalam cerpen ini adalah rekaan belaka. Jika ada yang namanya sama ini hanya kebetulan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H