Penerapan konkret dari nilai-nilai ini dapat dilihat dalam berbagai inisiatif lintas agama yang ada di Indonesia. Misalnya, forum-forum dialog antaragama yang rutin diadakan untuk membahas isu-isu bersama dan mencari solusi damai. Selain itu, pada tingkat lokal, komunitas sering kali bekerja sama dalam proyek-proyek sosial seperti pembangunan infrastruktur, bantuan bencana, dan program kesejahteraan yang melibatkan berbagai kelompok agama. Dalam hal ini, toleransi bukan hanya sikap pasif untuk "menerima" perbedaan, tetapi juga tindakan aktif untuk merangkul dan bekerja sama demi kebaikan bersama.
Lebih jauh, konstitusi Indonesia yang berdasarkan Pancasila mencerminkan prinsip-prinsip toleransi dan saling pengertian. Sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa", mengakui keberadaan dan kebebasan beragama, sementara sila ketiga, "Persatuan Indonesia", menekankan pentingnya persatuan dalam keragaman.Â
Pemerintah dan masyarakat Indonesia secara bersama-sama berupaya menjaga agar nilai-nilai Pancasila tetap menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, yang secara langsung mendukung pesan Paus Yohanes Paulus II tentang pentingnya toleransi dan saling pengertian. Itulah kita Indonesia, yang tertenun dari keragaman, yang tersusun dari saling menerima perbedaan.Â
Dalam konteks yang lebih praktis, berbagai kegiatan seperti perayaan hari besar agama, termasuk Idul Fitri, Natal, Nyepi, Waisak, dan lainnya, sering dirayakan dengan melibatkan berbagai komunitas agama lain. Ini bukan hanya menunjukkan rasa hormat dan saling pengertian, tetapi juga mempererat tali persaudaraan di antara warga negara yang beragam. Sehingga, pesan Paus Yohanes Paulus II tentang toleransi dan saling pengertian menemukan manifestasinya yang sangat relevan dan penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Selamat merayakan Idul Adha. Semoga penyerahan diri kita (yang dilambangkan dengan memotong hewan kurban) semakin berkenan kepada Sang Pencipta kita Yang Mahakuasa. Â Semoga Anda, pembaca dan para Kompasianer diberkati dan dilindungi selalu
Salam dari Kaki Merapi, 17 Juni 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H