Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. Editor, penulis dan pengelola Penerbit Bajawa Press. Melayani konsultasi penulisan buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Deklarasi Martabat Manusia Tanpa Batas

14 Mei 2024   23:04 Diperbarui: 14 Mei 2024   23:09 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: foyles.co.uk)

 Dampaknya, anak yang belum lahir (janin) dianggap tidak memiliki martabat seorang pribadi manusia. Setiap orang lahir dan hidup di lingkungan yang berbeda. Setiap orang juga tidak selalu dianugerahi fisik yang sempurna. Hal ini berdampak pada perbedaan penerimaan akses dan kesempatan terkait fasilitas sosial dan ekonomi. Sangat berbahaya jika sebuah masyarakat diatur berdasarkan kriteria "pasar" dan efisiensi. Mereka yang terbatas dan terpinggirkan tidak akan mendapat tempat dalam masyarakat. (bdk No. 23-32).

Kiranya, seruan Gereja Katolik melalui Kongreasi Ajaran Iman tentang Martabat Manusia Tanpa Batas ini mensugesti kita untuk tanpa henti menjadi agen yang menghormati martabat sesama, mulai dari menghormati martabat diri sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun