Komunitas menulis, menyanyi, menari, memasak atau apa saja bisa menjadi ruang bagi lansia untuk "memperpanjang" usia mereka. Â
Selain itu, salah satu alternatif yang menjanjikan sekaligus "memanusiakan" para lansia pensiunan adalah memberikan mereka kerja lain yang berbeda dengan pekerjaannya sebelumnya.Â
Misalnya dengan menjadi penjaga toko kelontong atau warung makan dengan system paruh waktu. Misalnya sehari bekerja 4-5 jam.Â
Karena sebenarnya kadang ada yang tidak membutuhkan uang lagi, mereka hanya butuh komunitas atau ruang untuk merasa berguna dan dibutuhkan oleh orang lain. Karena jika butuh yang tenaga yang satset dan tastes, mereka sudah tidak masuk kriteria lagi. Mereka akan kalah dengan yang muda-muda.
Jika ada perusahaan yang khusus mempekerjakan lansia akan sangat luar biasa. Mungkin bisa dibuat perbandingan hasil kerja antara pekerja muda dan pekerja lansia.Â
Tentu saja akan ada plus minus (untung dan ruginya) memperkerjakan lansia. Nilai lebihnya, para lansia seringkali memiliki pengalaman kerja yang luas dan pengetahuan yang mendalam tentang bidang mereka.Â
Mereka juga sering memiliki keterampilan interpersonal yang baik, seperti kemampuan komunikasi dan kerja sama tim.Â
Selain itu, mempekerjakan lansia juga dapat membantu perusahaan memperluas perspektif mereka dan mempromosikan keragaman di tempat kerja. Sedangkan nilai minusnya.Â
Beberapa perusahaan mungkin khawatir tentang kesehatan dan stamina lansia, serta kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan teknologi baru.Â
Selain itu, biaya asuransi kesehatan dan tunjangan lainnya untuk lansia mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja yang lebih muda.
Lansia hanya butuh ruang atau tempat atau komunitas yang bisa memperpanjang usia mereka, yang membuat mereka merasa berguna dan dibutuhkan, tidak disia-siakan atau bahkan dibuang ke panti jompo sembari menunggu panggilan Sang Pemilik Kehidupan.