Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ambil Keuntungan dari Kematian (2)

3 Mei 2024   20:16 Diperbarui: 3 Mei 2024   20:21 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi dari ardintoro.com)

Dalam konteks ini, Paus Fransiskus menyatakan bahwa keberhasilan dalam perdamaian menuntut perubahan gaya hidup dan perilaku manusia dalam memperlakukan lingkungan hidup, menciptakan keadilan sosial dan mendorong dialog saling pengertian antarumat beriman, budaya dan bangsa.

(ilustrasi dari: tokohsejarah.blogspot.co.id)
(ilustrasi dari: tokohsejarah.blogspot.co.id)

Bagaimana menghentikan perang dan memeras keuntungan dari kematian itu?

Bagi para pakar perang dan persenjataan, diplomat, menteri luar negeri, bahkan kepada negara mungkin sudah ada solusi untuk menghentikan perang dan keuntungan dari kematian ini. Ibaratnya, seorang pembuat virus sudah menyiapkan antivirusnya. Dia yang membuat virus lalu menjual antivirus kepada pengguna agar dia selamat. 

Bagi yang berkecimpung di dunia IT seperti computer, tentu paham yang saya maksud. Bagi orang yang awam dalam hubungan internasional dan persenjataan, mungkin usulan berikut bisa lebih masuk akal meski dalam praktiknya susah diwujudkan karena masing-masing pihak tersandera oleh egoisme dan kalkulasi politik bisnisnya.

Menurut hemat penulis, selain diplomasi dan perundingan, pengendalian senjata, pembangunan ekono dan sosial, serta kerja sama internasional yang selama ini sudah dilakukan para diplomat dan kepala negara, perlu juga adanya pendidikan dan kesadaran. 

Pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak negatif perang dan industri senjata terhadap kehidupan manusia dan masyarakat. Pendidikan tentang perdamaian, dialog antarbudaya, dan pemahaman tentang hak asasi manusia dapat membantu mendorong pemikiran kritis dan mengubah sikap terhadap kekerasan.

Apa saja yang kiranya diperlukan dalam pendidikan dan kesadaran agar masyarakat dunia paham akan bahaya perang? Ada beberapa hal bisa dilakukan antara lain:

Pertama, pendidikan tentang sejarah perang. Masyarakat perlu untuk mempelajari sejarah konflik dan perang, termasuk penyebab, konsekuensi, dan dampaknya terhadap kehidupan manusia dan lingkungan. Pembelajaran ini dapat membantu masyarakat memahami bahwa perang sering kali menghasilkan penderitaan yang tidak perlu dan mengorbankan banyak nyawa.

Kedua, studi kasus dan kisah nyata. Masyarakat perlu mendalami studi kasus konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia agar memahami kerusakan yang disebabkan oleh perang, baik secara fisik maupun emosional. Menggali kisah nyata dari korban perang dan keluarga mereka dapat merangsang empati dan pemahaman yang lebih dalam.

Ketiga, pendidikan perdamaian dan toleransi. Pembelajaran tentang perdamaian, dialog antarbudaya, dan toleransi juga sangat penting. Ini melibatkan pengembangan keterampilan penyelesaian konflik tanpa kekerasan, penghargaan terhadap keragaman budaya dan agama, serta upaya untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan antarindividu dan masyarakat. 

Sekian belas tahun lampau, saya pernah mengikuti pelatihan resolusi konflik, tapi lebih banyak menyangkut hal-hal teknis, belum menyentuh hal-hal yang lebih fundamental tentang bahaya lemahnya perdamaian dan toleransi. Semoga teori-teori resolusi konflik terkini lebih komprehensif.

Keempat, pengajaran tentang Hak Asasi Manusia. Kesadaran akan hak asasi manusia, termasuk hak atas kehidupan, kebebasan, dan martabat manusia, merupakan pondasi yang penting dalam mencegah pelanggaran hak-hak tersebut yang sering terjadi selama perang. Pendidikan tentang pentingnya menghormati hak asasi manusia dapat membantu masyarakat memahami bahaya destruktif dari perang. Penguatan tentang pendidikan HAM sudah mulai digalakkan sejak dalam keluarga, sekolah dan masyarakat terdekat. Melanggar HAM orang lain sama artinya melanggar HAM diri sendiri.

Kelima, Keterampilan kritis dan pemikiran kritis. Penting bagi masyarakat untuk mengembangkan keterampilan kritis dan kemampuan pemikiran kritis untuk menilai informasi yang mereka terima tentang perang. Ini mencakup kemampuan untuk memahami propaganda perang, mengevaluasi berbagai sudut pandang, dan mengidentifikasi solusi damai dalam menyelesaikan konflik.


Semoga dengan pendidikan dan kesadaran yang komprehensif tentang bahaya perang, masyarakat dapat menjadi lebih sadar akan konsekuensi yang menghancurkan dari kekerasan dan lebih mungkin untuk mendorong perdamaian, dialog, dan keadilan dalam hubungan antarnegara dan antarindividu. Dan lebih daripada itu, masyarakat dunia lebih berani menolak adanya upaya-upaya untuk menikmati keuntungan dari kematian sesama akibat perang. (selesai)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun