HELPS YOU (Menolong Anda)
 Oleh: Alfred B. Jogo Ena
"Kehadiran kita untuk seorang sahabat yang sedang dirundung duka, telah meringankan bebannya. Kita telah hadir di saat-saat dia membutuhkan seseorang untuk menjadi "pegangannya" (ABJE).
Â
Â
Penting Untuk diketahui....
Apa yang kita alami demi teman kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.
Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.
Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka-duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah. (hasil adaptasi dari sebuah tulisan, sumber tak diketahui)
Penting untuk direnungkan....
Apa yang mendorong seseorang mampu bekerja selama berjam-jam tanpa kenal lelah? Kekuatan apa yang mendorong mereka melakukan itu semua? Jawabannya tidak lain adalah cinta. Ya betapa kuatnya cinta itu. Karena cinta orangtua rela bekerja berjam-jam untuk menghidupi anak-anaknya. Karena cinta seorang kekasih mampu berkorban apa saja demi belahan jiwanya. Cinta itu telah melahirkan harapan dan pengabdian.
Begitu juga dengan persahabatan. Seorang sahabat yang penuh cinta dapat melakukan apa saja demi sahabatnya. Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu bersama sahabat. Bertolong-tolonglah dan bertolong-tolonglah...saling menanggung bebanmu...
Sering kita berpikir bahwa menolong selalu dalam arti material. Kita menolong teman yang kesulitan uang untuk biaya makan karena belum mendapat kiriman dari orang tua. Kita menolong seorang ibu tua yang mau menyeberang di tengah keramaian jalanan umum. Kita menolong membelikan obat bagi ibu teman kita yang kesulitan mendapatkan uang. Padahal menolong bisa terjadi secara lebih luas dan mendalam daripada sekadar materi.
Kehadiran kita untuk seorang sahabat yang sedang dirundung duka, telah meringankan bebannya. Kita telah hadir di saat-saat dia membutuhkan seseorang untuk menjadi "pegangan"nya. Senyuman kita pada sahabat yang sedang kesusahan sangat berarti ketimbang setumpuk uang atau materi mahal lainnya. Ya...diri kita secara pribadi dapat menjadi penolong bagi sesama, khususnya sahabat kita.
Saya pernah punya pengalaman menarik dan lucu. Pada suatu sore, saya mampir di rumah seorang kenalan saya. Di rumah itu ada seorang anak laki kecil berusia sekitar enam tahun. Saya menyapa dia dengan bahasa Malagasy yang terbalik-balik. Dia memandangku heran. Tanpa menjawab pertanyaan saya, dia malah berkata: "Dada...misy olona efa lehibe tsy mahay miteny gasy, Ayah...ada orang yang sudah besar tidak tahu bicara bahasa malagasy." Ayahnya dan saya spontan tertawa. Sambil memeluk dia, saya berkata: "Iya...saya orang asing jadi belum bisa bicara lancar bahasa malagasy seperti adik. Maukah adik bersahabat dan mengajari om?" Dengan spontan dia menjawab, saya mau berteman dengan om frater (istilah bagi calon imam). Sejak saat itu, sobat kecilku menjadi penolong saya untuk belajar bahasa Malagasy. Si kecil itu selalu membawa teman kecilnya yang lain untuk bermain bersamaku, selain untuk mendapatkan permen dariku juga untuk menolong saya belajar bahasa Malagasy. Memang benar...untuk cepat belajar bahasa suatu daerah, belajarlah pada dan bersama dengan anak-anak. Mereka akan dengan tulus menjadi penolong dan sahabat nan setia. (abje)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H