Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Helps You (Menolong Anda)

30 April 2024   09:32 Diperbarui: 30 April 2024   09:39 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: healtyplace.com)

Apa yang mendorong seseorang mampu bekerja selama berjam-jam tanpa kenal lelah? Kekuatan apa yang mendorong mereka melakukan itu semua? Jawabannya tidak lain adalah cinta. Ya betapa kuatnya cinta itu. Karena cinta orangtua rela bekerja berjam-jam untuk menghidupi anak-anaknya. Karena cinta seorang kekasih mampu berkorban apa saja demi belahan jiwanya. Cinta itu telah melahirkan harapan dan pengabdian.

Begitu juga dengan persahabatan. Seorang sahabat yang penuh cinta dapat melakukan apa saja demi sahabatnya. Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu bersama sahabat. Bertolong-tolonglah dan bertolong-tolonglah...saling menanggung bebanmu...

Sering kita berpikir bahwa menolong selalu dalam arti material. Kita menolong teman yang kesulitan uang untuk biaya makan karena belum mendapat kiriman dari orang tua. Kita menolong seorang ibu tua yang mau menyeberang di tengah keramaian jalanan umum. Kita menolong membelikan obat bagi ibu teman kita yang kesulitan mendapatkan uang. Padahal menolong bisa terjadi secara lebih luas dan mendalam daripada sekadar materi.

Kehadiran kita untuk seorang sahabat yang sedang dirundung duka, telah meringankan bebannya. Kita telah hadir di saat-saat dia membutuhkan seseorang untuk menjadi "pegangan"nya. Senyuman kita pada sahabat yang sedang kesusahan sangat berarti ketimbang setumpuk uang atau materi mahal lainnya. Ya...diri kita secara pribadi dapat menjadi penolong bagi sesama, khususnya sahabat kita.

Saya pernah punya pengalaman menarik dan lucu. Pada suatu sore, saya mampir di rumah seorang kenalan saya. Di rumah itu ada seorang anak laki kecil berusia sekitar enam tahun. Saya menyapa dia dengan bahasa Malagasy yang terbalik-balik. Dia memandangku heran. Tanpa menjawab pertanyaan saya, dia malah berkata: "Dada...misy olona efa lehibe tsy mahay miteny gasy, Ayah...ada orang yang sudah besar tidak tahu bicara bahasa malagasy." Ayahnya dan saya spontan tertawa. Sambil memeluk dia, saya berkata: "Iya...saya orang asing jadi belum bisa bicara lancar bahasa malagasy seperti adik. Maukah adik bersahabat dan mengajari om?" Dengan spontan dia menjawab, saya mau berteman dengan om frater (istilah bagi calon imam). Sejak saat itu, sobat kecilku menjadi penolong saya untuk belajar bahasa Malagasy. Si kecil itu selalu membawa teman kecilnya yang lain untuk bermain bersamaku, selain untuk mendapatkan permen dariku juga untuk menolong saya belajar bahasa Malagasy. Memang benar...untuk cepat belajar bahasa suatu daerah, belajarlah pada dan bersama dengan anak-anak. Mereka akan dengan tulus menjadi penolong dan sahabat nan setia. (abje)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun