ENVISIONS THE WHOLE OF YOU (Tak Terpisahkan Darimu)
Oleh: Alfred B. Jogo Ena
Â
"Sahabat ibarat pelita yang menerangi langkah Anda dalam kegelapan" (ABJE).
Â
Penting untuk diketahui....
Aku termangu berpeluk dingin
duduk melamun jauh ke seberang
mengingat semua yang terlintas dalam benak
terasa jauh sekaliÂ
terbentang antara benua
yang terhalang hamparan lautan
sementara bibirku pecah kering
tangan gementar dingin di negeri asing
sembari membawa rindu yang kian menggebu
mengingat semuanya berlalu sepi di pelukan dingin
Kuangkat pena ini
goreskan kata rindu
entah pada siapa
entah tentang apa
entah ke mana
yang terus berputar seakan datang
bertamu dalam memoriku.
Ya kuraih pena
goreskan kata salam sua
dalam bayangan nan akrab
di antara jarak benua terpeta
di antara mata yang terasa
sangat jauh berhadapan raga.
(Alfred B. Jogo Ena, Antananarivo, Madagascar 22 April 1999)
Penting untuk direnungkan....
Jarak, bagi seorang sahabat bukanlah penghalang kedekatan. Karena di antara ruang dan waktu secara geografis ada juga ruang perjumpaan secara batiniah, perjumpaan yang mengatasi ruang dan waktu.Â
Sahabat yang tak terpisahkan ibarat pelita yang membawa terang di kegelapan. Sebagaimana pelita yang membawa terang, seorang sahabatpun bisa membawa terang yang menerangi kekalutan dan kegelapan budi yang sedang dialami seseorang.
Sebagaimana pelita yang harus membakar dirinya agar bisa memberi terang, seorang sahabat sepantasnya membakar segala egonya agar bisa memberikan cinta bagi sang sahabat. Sebagai pelita, seorang sahabat berusaha selalu hadir bagi dan menjadi bagian tak terpisahkan dari sahabatnya. Dia hadir untuk membawa terang, damai, cinta dan harapan. Sebagai pelita terang, damai, cinta dan harapan, seorang sahabat memiliki arti amat penting.
Ketika seorang sahabat sedang berjalan dalam kegelapan atau jatuh dalam lorong-lorong kehidupan yang menyesatkan, dia hadir laksana api, sinar atau terang yang siap menuntun kembali sang sahabat ke jalan yang benar. Dan...karena fungsi pelita adalah membawa terang, maka pelita itu harus ditaruh di atas kaki dian sehingga bisa memancarkan terangnya.
Sahabat adalah pelita harapan. Dengan harapan, kita mampu menetapkan kebulatan tekad dan membuat komitmen untuk menerima sahabat kita apa adanya. Dengan harapan maka tidak ada ruang bagi hubungan yang banyak menuntut dan tidak berimbang. Hubungan yang selalu menang -- kalah, hubungan majikan -- pembantu. Dalam harapan, hubungan persahabatan yang dibangun adalah hubungan yang sederajat dan manusiawi. (abje)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H