Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Bahasa Prokem Penyebab Minimnya Kosakata?

17 April 2024   20:26 Diperbarui: 21 April 2024   06:16 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(foto dari: slideserve.com)
(foto dari: slideserve.com)

Ketiga, pengaruh bahasa daerah atau bahasa ibu. Di Indonesia, banyak penutur yang menggunakan bahasa daerah atau bahasa ibu mereka dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa mempengaruhi penggunaan dan pemahaman mereka tentang Bahasa Indonesia.

Dan keempat, preferensi atau kebiasaan. Beberapa penutur mungkin lebih memilih menggunakan kosakata atau struktur bahasa yang lebih sederhana dan lebih familiar untuk mereka, daripada menggunakan kosakata atau struktur bahasa yang lebih kompleks atau formal. 

Pernyataan bahwa Bahasa Indonesia miskin kosakata lebih berkaitan dengan bagaimana penutur menggunakan bahasa tersebut, bukan tentang ketersediaan kosakata itu sendiri. 

Penulis sering menghadapi yang demikian. Selama hampir 26 tahun saya bekerja sebagai seorang editor, saya paling banyak menemukan hal ini. 

Banyak penulis sulit membedakan bahasa tutur lisan dengan bahasa tulisan. Pilihan kata atau diksi amat terbatas. Atau jika Anda seorang guru dan dosen, perhatikan bagaimana para siswa kita menjawab pertanyaan esai, atau pilihan kata ketika menuliskan laporan kelas. Jika Anda tidak prihatin, berarti Anda sendiri yang tidak peduli dengan Bahasa Indonesia.

Cara Mengatasi dan Beberapa Usulan

Untuk mengatasi kekhawatiran kita tentang minimnya kosakata dapat dilakukan bberapa langkah berikut agar orang semakin mencintai bahasa Indonesia: 

Pertama, meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga dan mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. 

Kedua, memperkenalkan kembali kekayaan bahasa Indonesia dan cara penggunaannya dengan mengadakan acara dan kampanye. Misalnya dengan: 

1) mengadakan konkurs-konkurs menulis puisi atau cerita pendek dalam bahasa Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun