Kembali Normal lagi
Setelah melewati proses internalisasi dan pengendapan, kita juga melihat bahwa arus balik juga bisa berarti kembali ke rutinitas dan kebiasaan hidup yang biasa setelah menjalani periode perubahan atau perjalanan yang signifikan (dari kota kembali ke desa dan dari desa kembali ke kota dengan menempuh ratusan kilometer jaraknya.
Setelah berlibur atau bepergian, kita kembali ke rumah dan kembali ke rutinitas kerja atau sekolah. Atau setelah menjalani pengalaman yang mengubah hidup, seperti kehilangan pekerjaan atau kehilangan orang yang kita cintai, kita harus kembali ke kehidupan sehari-hari dan menemukan cara untuk beradaptasi dan melanjutkan hidup.
Dalam konteks ini, arus balik bisa menjadi proses yang menantang dan sulit, tetapi juga bisa menjadi proses yang membawa pertumbuhan dan transformasi.
Dengan kembali ke dalam diri kita dan merenungkan pengalaman dan pelajaran yang telah kita pelajari, kita bisa menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih bijaksana, lebih bermakna serta lebih realistis.
Pesta sudah usai, saatnya kita kembali bekerja. Atau, fajar baru sudah menyingsing, bangunlah, bereskan tilammu (tempat tidurmu) dan bergegaslah untuk kembali ke rutinitas, bekerja atau mencari sesuap nasi agar hidup lebih baik lagi.
Yang masih dalam perjalanan balik dari kampung ke kota, semoga tiba dengan selamat di rumah masing-masing. Bawahan atau atasan, guru atau murid menanti Anda esok.
Salam menjelang pergantian hari dari Kaki Merapi, 15 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H