Mohon tunggu...
Alfons Ratukani
Alfons Ratukani Mohon Tunggu... Petani - Pekerja Sosial

saya adalah anak Desa yang selalu ingin melihat senyuman ketulusan dan penuh harapan dari anak-anak Desa dan masyarakat Desa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semangat Literasi Anak-anak Desa Rambangaru, Kecamatan Haharu

18 Oktober 2019   12:31 Diperbarui: 18 Oktober 2019   13:00 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri | Foto : aktivitas proses belajar hari kedua "Uma Pengu" desa Rambangaru

Gerakan literasi yang digagas oleh komunitas Forum anak Desa Rambangaru adalah sebuah gerakan yang lahir atas inisiatif anak-anak sendiri dan didukung oleh beberapa pendamping Forum anak  Desa Rambangaru dan tentunya atas ijin dan dukungan penuh dari Pemerintah Desa Rambangaru, pihak Gereja Kristen Sumba Jemaat Kapunduk serta para anak-anak muda Desa Rambangaru yang menjadi Volunteer terbangunnya gerakan ini.

Foto :  Ibu Mardi sedang mengajar anak anak usia SD (Dokpri)
Foto :  Ibu Mardi sedang mengajar anak anak usia SD (Dokpri)

Ada harapan besar dari lehirnya gerakan literasi ini dengan diberi nama " Uma Pengu " atau dalam Bahasa Indonesia artinya Rumah Pintar, karena didalam " Uma Pengu " ada suatu aktifitas bermain sambil belajar yang dapat mewadahi dan mengakomudir semua anak-anak Desa Rambangaru tanpa harus melihat latar belakang Pendidikan, agama, keluarga , suku dan ras, jika Dia anak-anak Desa Rambangaru dan sekitarnya maka " Uma Pengu " adalah rumah kita Bersama untuk mengasah bakat, minat dan ketramprilan anak-anak desa.

Untuk saat ini dari sejak hari senin 14 oktober 2019 dimulai kembali aktifitas belajar di tempat ini , jumlah anak yang hadir lebih dari 80an anak dari usia Paud - SMA dan pada tanggal 17 diminggu yang sama juga kehadiran anak-anak untuk mengikuti proses bermain dan belajar Bersama makin meningkat, ini pertanda bahwa antusias anak-anak untuk belajar dan bermain Bersama patut kita pandang sebagai sebuah potensi besar bagi desa karena bukan tidak mungkin jika kita berpikir jangka Panjang ketika kita investasi SDM sejak dini maka akan lahir generasi-generasi berkualitas dari desa tersebut.

Memang untuk awal aktifitas dari " Uma Pengu " hanya berawal dari semangat Bersama yang ditunjukan oleh anak-anak forum, pendamping, Bapak Desa, Ibu Ketua PKK Desa sebagai penanggung Jawab, pihak GKS Kapunduk serta beberapa anak muda yang tergerak hatinya untuk menjadi volunteer di " Uma Pengu ", karena sebenarnya ada banyak hal yang perlu dipikirkan dan dilengkapi demi memaksimalkan aktifitas dari komunitas ini.

Untuk saat ini Buku Bacaan yang tersedia baru sekitar 200an Buku, sedangkan jika dibandingkan jumlah anak sekitar 80an anak setiap kali pertemuan maka sangat kurang sekali buku-buku bacaan, untuk pendamping  yang selalu ada untuk mendamping dan membimbing anak-anak masih kurang sekali hanya 3 orang saat ini ditambah dengan anak-anak pengurus Forum anak. Ada banyak hal yang kurang tapi kita percaya bahwa ini bagian dari pekerjaan Tuhan untuk memanusiakan manusia dan menciptkan generasi yang dapat menjawab tantangan global kian berkembang di era revolusi industry 4.0.

Foto : buku bacaan dan rak buku di Uma Pengu (Dokpri)
Foto : buku bacaan dan rak buku di Uma Pengu (Dokpri)

Dari pengurus Forum anak yang dikoordinir oleh anak Merlin C. Katupu , menaruh harapan besar dengan dimulainya kembali aktifitas " Uma Pengu " bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh anak-anak di Desa Rambangaru dan sekitarnya sebagai wadah bermain sambil belajar selain di sekolah formal, sehingga mereka juga mengharapkan banyak dukungan dan perhatian dari semua pihak baik dari Pemerintah Desa sebagai penananggung jawab penuh atas rumah belajar ini, pihak Gereja, masyarakat setempat, orang tua anak-anak untuk juga mendorong anak-anak mereka datang belajar Bersama tanpa menghalang-halangi mereka dan juga stakeholder, donator maupun Volunteer. Bentuk dukungannya tentu menambah banyak buku bacaan, buku-buku tulis dan alat tulis, buku gambar, meja baca, lemari atau rak buku, white board, dll.

Sekiranya semua ini bisa terpenuh sekalipun masih butuh perjuangan Panjang untuk memenuhi semua kebutuhan untuk " Uma Pengu " tetapi sekiranya ada yang tergerak hatinya untuk menyumbang beberapa buku bacaan yang layak baca bagi anak-anak untuk menambah wawasan mereka, karena dengan membaca dapat membuka jendela Dunia.

" Terpujilah mereka yang gigih sebarkan bahan bacaan, kepada mereka yang haus ilmu pengetahuan. Merekalah yang menyodorkan jendela dunia, agar anak-anak bangsa dapat berpikir seluas cakrawala "

_ Najwa Shihab_ Duta Baca Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun