Lalu substantif, karena Indonesia kini memiliki kemampuan membangun dunia dengan politik bebas aktifnya, tidak memilih salah satu blok dunia yang sedang berseteru. Sebagai misal, tidak memilih blok Rusia dan atau Ukraina, ketika perang terjadi di Ukraina.Â
Lebih memilih perdamaian dengan berwawasan konstitutif ketika China mencoba menerobos Laut China Selatan di Natuna Utara, dan bahkan Ir. Joko Widodo, bersedia untuk menjadi pemimpin G20 dan Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan G20 di Bali.
Peristiwa-peristiwa penting dan bersejarah ini harus diakui, karena Pancasila, dasar yang menjiwai bathin pemimpin, teladan bangsa Indonesia. ***
Pangkalpinang, 3 Juni 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H