Menariknya bahwa selama proses pendidikan lebih kurang empat tahun, ada banyak jumlah buku yang saya pinjam. Yang pasti, yang saya ingat bahwa saking banyak buku yang dipinjamkan di kedua perpustakaan, kartu perpustakaan saya sampai empat kali diperbaharui karena halaman-halaman kartu peminjaman sudah full.
Di Kedua Perpustakaan ini, Buku Filsafat dan Teologi Mendominasi
Dinding-dinding rumah buku, tertata rapih, dengan kode-kode dan penomoran yang rapih juga. Ada katolog perpustakaan berdasarkan disiplin ilmu. Ketika kita memasuki ruang perpustakaan, kita disuguhkan katalog perpustakaan.
Dari katalog kita memilih judul buku dengan kodenya kemudian menulisnya di kartu perpustakaan. Kartu peprustakaan kita serahkan kepada pegawai perpustakaan untuk mencari dan mengambilnya.
Kita tunggu di lobi perpustakaan sambil membaca majalah-majalah. Tidak lama kemudian, kita mendapat informasi bukunya sudah ada atau sudah dipinjamkan oleh orang lain.
Jika bukunya ada, kita dipastikan oleh pegawai soal kepastian untuk meminjam. Kalau pasti, pegawai perpustakaan akan menulis tanggal meminjam dan memberikan paraf, sambil mengingatkan kita, buku ini akan dikembalikan pada tanggal sekian. Begitulah proses peminjam buku di kedua perpustakaan yang lumayan terkenal di Flores ini.
Rata-rata di kedua perpustakaan yang besar dan lengkap ini, buku-buku filsafat dan teologi. Karena disiplin pendidikan di sekolah itu ialah ilmu filsafat dan teologi. Buku-buku disiplin ilmu lain juga ada, hanya jumlahnya eksemplarnya tidak terlalu banyak.
Buku-Buku Lokal Terbaik di Perpustakaan ini
 Perpustakaan STFT Ledalero, tidak hanya mengoleksi buku-buku dari luar dan berbahasa asing. Namun, juga buku-buku hasil goresan para filsuf dan teolog dari STFT Ledalero sendiri.
Bahkan ada beberapa dosen yang benar-benar menguasai beberapa disiplin ilmu, sehingga memiliki kemampuan untuk menulis kedua disiplin ilmu utama, filsafat dan teologi sekaligus ilmu-ilmu sosial lainnya.