Kerja Keras Panitia Pemilihan Kades
Panitia pemilihan Kades, dipilih oleh BPD. Situasi tertentu ditentukan oleh camat. Panitia pemilihan Kades Desa Sinar Hading dipilih oleh BPD. Dan karena kewenangan setelah dipilih BPD, panitia bekerja secara otonom dan bekerja keras untuk mendapatkan calon, dan seterusnya hingga ada penetapan kades yang terpilih.
Kerja keras mereka, tak bisa diukur dengan harga Rp. Namun yang diangkat jempol ialah mendekati warga, mengupulkan dan menyerap aspirasi rakyat, serta menghormati kedautan rakyat untuk mencapai demokrasi rakyat. Rakyat tenang, aman, dan mau berpartisipasi, elemen pokok dalam menopang demokrasi rakyat.Â
Inilah poin pentingnya. Bukan menghembus isu "conflik interest". Untuk apa "conflict interest" itu bagi mereka yang sehari-hari ialah petani, peladang, dan peternak, yang mati-hidup sangat bergantung dari tanah dan cuaca alam yang dimiliki mereka.
Loyalitas kerja panitia pemilihan, jauh dari tendensius akan masa depan mereka. Namun, justru loyalitas mereka adalah dengan pengalaman "orang kampung" mampu mengakomodir suatu hajatan untuk kepentingan kemajuan desa mereka.
Panitia pemilihan bekerja, tidak hanya melakukan komunikasi terbuka. Tetapi bisa saja dalam kesunyian. Kesunyian disini harus dimaknai bahwa kerja mereka tersentrum pada "gelekat lewo-gejan tana".Â
Dalam konsep Lamaholot Lewolema, "Lewo pe ta baat" dari pada "conflict interest and personal working". Melawan Lewo, "ata kedike pe tenepu tou". Artinya gampang kena hukuman dari Lewo tana.
Kades Baru Terpilih, walau Dia Kades Lama (incumbent)
Panitia Pemilihan Kades menetapkan tiga orang calon kades Desa Sinar Hading. Menurut sumber yang terpercaya, tanggal 2 Oktober Panitia menetapkan dua nama Calon Kades.Â
Kemudian pada tanggal 8 Oktober, panitia menganulir dan kembali menetapkan tiga calon Kades, dengan menambah Bapak Dominikus Doe Liwun. Penetapan ketiga calon kades dinilai oleh pihak lain bahwa calon yang ditetapkan terdahulu merasa dirugikan. Esensi kerugian apa tak dijelaskan.