Kompasianer tergolong "bijak" dalam menulis di Kompasiana
Kompasina, termasuk salah satu media yang cukup dijaga, baik berbahasa maupun gaya menulis dari Kompasianernya. Karena kebanyak media, banyak penulis yang menulis namun, judul tulisan dan isi, terlihat ada jarak yang memisahkannya. Judul tulisan hanya mau menarik pembaca, tetapi isinya tak sebanding topik. Mungkin cocok dibaca strategi mengelabui pembaca. Ha.... ha.... ha....
Selain itu, di media lain komentar-komentar tulisan penulis terkadang muncul banyak komentar yang menghujat dan jauh dari rasa kemanusiaan. Namun, di Kompasiana sangat dijaga ketat-tersleksi sehingga komentar-komentar yang "kurang etis" tidak ditampilkan ke ruang publik. Bagi saya, ini sesuatu yang menarik. Masih menjunjungi tinggi moral jurnalis, tidak membuat publik gaduh.
Juga di Kompasiana diberi kesempatan kepada Kompasianer untuk menulis topik-topik pilihan. Tentang ini tidak hanya menulis tetapi mendapar K-Rewards dari media ini. Ada nilai jual kepada Kompasianer, namun apakah nilai jual ini menjadi daya tarik bagi Kompasianer? Mungkin ada, tetapi tidak sedikit yang mungkin masih "ragu-ragu". Karena beda orientasi dalam pikiran setiap Kompasianer. Disinilah, letak "kebijakan" crew Kompasiana, bagaimana mengatur K-Rewards untuk Kompasianer.
Mengatur K-Rewards Kompasiana untuk Kompasianer
K-Rewards adalah kebijakan internal Kompasiana. Ini semacam "dapur" Kompasina. Bagaimana planning Kompasiana supaya media ini tetap eksis dan ramai Kompasianer melabuhkan tulisan-tulisannya. Inilah manajemen "agenda setting" yang tak nampak ke publik namun ada dibalik layar Kompasiana.
Kalau mau "asap dapur" Kompasiana tetap mengepul, iya... strategi planningnya harus mantap. Mau sosialis-populis atau kapitalis-sosialis ataupun sosialis-demokratis, ini hanya strategi agar Kompasiana bisa menjadi media publik.
K-Rewards adalah kebijakan Kompasiana, sebagai cara mendorong atau memotivasi penulis Kompasiana. Kalau dapat dari Kompasiana karena tulisan yang bisa dibaca banyak orang, maka harus diberi applaus dan Kompasianer harus mensyukurinya. Jika tidak mendapat, tidak masalah.Â
Yang terpenting adalah bahwa Kompasina telah membuka ruang bagi siapa saja, saya dan teman-teman, untuk melatih diri, mengungkapkan ide dan gagasan terhadap suatu realitas yang diketemui dalam hidup sehari-hari. Mungkin tidak hanya itu, bisa saja dengan menulis kita melatih diri, cara membicarakan suatu realitas yang terpampang luas dihadapan kita. Kemudian Kompasianer membagikan kepada publik. Inilah model "berbagi pengalaman", sharing akan pengalaman yang kita alami dan kita hidup selama ini. Dan ini banyak sekali yang muncul di layar beranda Kompasiana.
Akhir Tahun 2021 diambang batas
Sebelum akhir tahun, semacam agenda rutin di Kompasiana, seperti K-Rewards semakin populis. Bahkan dengan cara rutin menampilkan acara Kompasiananival; Â semacam kegiatan tunjuk tokoh populis di Kompasiana selama setahun berjalan. Para penulis yang dipilih Kompasiana untuk mendapatkan Kompasiana Awards.Â