Mohon tunggu...
Alfonsus G. Liwun
Alfonsus G. Liwun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memiliki satu anak dan satu isteri; Hobi membaca, menulis, dan merefleksikan.

Dum spiro spero... email: alfonsliwun@yahoo.co.id dan alfonsliwun16@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Baliho Politik, di Tengah Kesulitan Masyarakat Akibat Pandemi

16 Agustus 2021   16:09 Diperbarui: 16 Agustus 2021   16:15 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari scerenshoot/dokpri (17/8/2018)

Baliho politk perlu mengubah cara dan sarana untuk mempromosikan diri. Bahkan tidak perlu mengiklankan diri melalui baliho politik, namun melakukan kerja nyata didalam dan melalui kelompok-kelompok masyarakat. 

Hadir dan kerja bersama rakyat inilah yang menggugah masyarkat. Dan masyarakat sendiri memiliki rekam jejak dengan karya nyata dan langsung dialami sendiri oleh masyarakat. Baliho politik tak praktis lagi baik karena zamannya maupun situasinya. Teladan yang menjadi saksi nyata untuk masyarakat. 

Mungkin kita masih ingat salah satu siswa SMP dari  Beli NTT, namanya Joni, bagaimana dia peduli dalam situasi sulit ketika bendera merah putih tak bisa dikibarkan pada 17 Agustus 2018? Joni dengan nama asli Yohanes Gama Marchal Lau, begitu berani dan berkorban, dengan menahan rasa sakitnya berjuang memanjat tiang bendera supaya pengibaran bendera merah putih tetap dilaksanakan.

Ini contoh yang bagus bagaimana peduli, berkorban, berani untuk tanah air dan masyarakat. Mari kita bangkitkan rasa cinta dan peduli terhadap sesama. Baliho politik memang hanya sarana. Baliho politik hanya menampilkan salah satu figur yang diangkat, namun dibalik itu, terdapat pendukung yang begitu banyak dan banyak juga kepentingannya. 

Baliho politik, harus membangkitkan citarasa sesama anak bangsa dan mendorong patriotik anak bangsa untuk berjuang mencapai impian masyarakat umum (bonum commune).

Pangkalpinang, 16 Agustus 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun