Dimana dapat diuraikan bahwa Kesatuan universal itu dapat diartikan sebagai tahap baru evolusi manusia, di mana akan tecapai suatu keutuhan budi dan hati manusia dalam cinta kasih ilahi.Â
Cinta Kasih Ilahi ini dipahami Teilhard sebagai diri pribadi Yesus sendiri, rute akhir dari perjalanan sejarah alam semesta. Pada aras inilah ditemukan titik temu antara teknologi dan agama.Â
Kendati teknologi muncul dari hasil kegelisahan manusia atas sejarah dan masa depanya, teknologi tak lain adalah buah dari sebuah proses kreatif ciptaan Allah.
Teknologi sebagai pancaran evolusi Ilahi
Teilhard berusaha mencari jalan tengah antara agama dan ilmu pengetahuan dengan tetap mempertahankan eksistensi masing-masing. Baginya, teori evolusi harus dimengerti sebagai kesatuan fundamental yang menandai kosmos seluruhnya, termasuk di dalamnya adalah manusia. Kesatuan itu bersifat dinamis.Â
Artinya, kesatuan itu merupakan proses yang sedang berlangsung dan akan terus berlangsung. Sebuah proses yang akan terus menjadi. Dalam proses evolusi, Tielhard berpendapat bahwa setiap fase mempunyai waktunya sendiri.Â
Teilhard menolak pandangan tradisional (juga kreasionisme) yang melakukan dikotomi secara tajam antara benda mati dan benda hidup, materi dan roh.Â
Menurutnya, di dalam materi terdapat segi dalam (aspek hidup-sadar) dan segi luar (aspek fisik-kimiawi). Dan segi dalam inilah yang memungkinkan proses evolusi. Dengan demikian, semua materi itu sesungguhnya hidup, kendati masing-masing memiliki intensitas dan "kehidupan" yang berbeda.
 Kehidupan muncul karena intensitas segi dalam yang mencapai tingkat lebih tinggi (kompleks). Tielhard memberikan hukum kompleksitas-kesadaran (complexity of consciousness) untuk menjelaskan adanya hubungan yang erat antara kompleksitas struktur materi dengan intensitas kesadaran. Segi dalam suatu materi akan semakin intensif apabila struktur materi (segi luar) lebih kompleks.Â
Oleh karena itu, semakin bertambah kompleks sturuktur suatu materi, semakin sempurna pula tahap evolusinya. Variabel perkembangan materi tersebut berlangsung sebagai berikut: berawal dari elemen partikel atom ke molekul, dari molekul ke bentuk sel, dari satu sel ke multi-sel, dari sel yang paling primitif ke organisme yang paling kompleks, kemudian berakhir dengan entitas yang paling kompleks yang kemudian disebut: manusia. Jadi, manusia adalah puncak seluruh kompleksitas evolusi dunia.
 Teilhard menunjukkan kesesuaian teori evolusinya dengan paham penciptaan dalam dua aspek berikut: Pertama, menciptakan dimengerti sebagai menjadikan.Â