Mohon tunggu...
Alfiyatur Rahmawati
Alfiyatur Rahmawati Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi Madya Muda

Saya adalah seorang ahli gizi muda yang gemar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stop Minum Teh Setelah Makan Daging! Ini Alasan yang Mengejutkan!

8 Januari 2025   22:19 Diperbarui: 8 Januari 2025   22:19 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam tradisi makan, banyak dari kita yang terbiasa mengombinasikan makanan tertentu tanpa memikirkan dampaknya pada tubuh. Salah satu kombinasi yang sering terjadi adalah makan daging lalu disertai dengan minum teh. Sekilas terlihat wajar, bahkan sebagian orang percaya kombinasi ini mendukung kesehatan. Namun, tahukah Anda bahwa praktik ini menyimpan bahaya tersembunyi?

1. Interaksi Antara Tannin dan Zat Besi dalam Daging

Teh, khususnya teh hitam dan hijau, mengandung senyawa bernama tannin. Senyawa ini memiliki sifat yang mampu mengikat zat besi non-heme (zat besi dari tumbuhan), tetapi tidak banyak yang tahu bahwa tannin juga dapat mengurangi penyerapan zat besi heme yang berasal dari daging.

Zat besi heme adalah jenis zat besi yang mudah diserap tubuh dan berperan penting dalam pembentukan sel darah merah. Jika tubuh kekurangan zat besi, Anda bisa mengalami anemia yang ditandai dengan kelelahan, pusing, dan imunitas yang menurun. Mengonsumsi teh bersamaan dengan daging dapat menurunkan tingkat penyerapan zat besi hingga 60%.

2. Gangguan Pencernaan: Lebih dari Sekadar Ketidaknyamanan

Minum teh setelah makan daging juga dapat mengganggu pencernaan. Kandungan kafein dalam teh merangsang produksi asam lambung, tetapi tannin dapat memperlambat proses pengosongan lambung. Kombinasi ini menciptakan ketidakseimbangan dalam proses pencernaan, sehingga bisa memicu gangguan seperti:

• Perut kembung.

• Sensasi terbakar di ulu hati (heartburn).

• Sembelit atau diare.

3. Efek Jangka Panjang: Penumpukan Toksin

Daging, terutama yang diproses (seperti sosis, bakso, atau daging asap), memiliki kandungan nitrat dan nitrit. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini bisa berinteraksi dengan tannin dalam teh, membentuk senyawa nitrosamin yang bersifat karsinogenik. Dalam jangka panjang, ini dapat meningkatkan risiko kanker lambung dan usus.

4. Alternatif yang Lebih Sehat: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jika Anda menyukai teh sebagai pendamping makanan, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko:

• Jarak waktu konsumsi: Minumlah teh setidaknya 1-2 jam setelah atau sebelum makan daging.

• Pilih jenis teh tertentu: Teh herbal tanpa kandungan tannin, seperti chamomile atau rooibos, bisa menjadi alternatif.

• Perbanyak vitamin C: Konsumsi makanan kaya vitamin C (seperti jeruk, paprika, atau tomat) untuk meningkatkan penyerapan zat besi, meski Anda meminum teh.

5. Pesan dari Penelitian Terbaru

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Nutrition Insights menyebutkan bahwa kebiasaan meminum teh bersama makanan kaya zat besi dapat mengurangi efisiensi metabolisme tubuh. Para peneliti menyarankan agar orang lebih sadar akan dampak makanan dan minuman yang dikombinasikan dalam waktu bersamaan.

Penutup: Kombinasi yang Layak Dikaji Ulang

Makan daging bersamaan dengan minum teh mungkin tampak seperti hal kecil, tetapi efeknya pada tubuh kita tidak boleh diabaikan. Untuk menjaga kesehatan jangka panjang, penting bagi kita untuk lebih kritis terhadap kebiasaan makan sehari-hari. Tubuh Anda adalah investasi, maka perlakukanlah dengan baik!

Sudahkah Anda mulai memperhatikan kebiasaan makan Anda hari ini?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun