Daging, terutama yang diproses (seperti sosis, bakso, atau daging asap), memiliki kandungan nitrat dan nitrit. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini bisa berinteraksi dengan tannin dalam teh, membentuk senyawa nitrosamin yang bersifat karsinogenik. Dalam jangka panjang, ini dapat meningkatkan risiko kanker lambung dan usus.
4. Alternatif yang Lebih Sehat: Apa yang Bisa Dilakukan?
Jika Anda menyukai teh sebagai pendamping makanan, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko:
• Jarak waktu konsumsi: Minumlah teh setidaknya 1-2 jam setelah atau sebelum makan daging.
• Pilih jenis teh tertentu: Teh herbal tanpa kandungan tannin, seperti chamomile atau rooibos, bisa menjadi alternatif.
• Perbanyak vitamin C: Konsumsi makanan kaya vitamin C (seperti jeruk, paprika, atau tomat) untuk meningkatkan penyerapan zat besi, meski Anda meminum teh.
5. Pesan dari Penelitian Terbaru
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Nutrition Insights menyebutkan bahwa kebiasaan meminum teh bersama makanan kaya zat besi dapat mengurangi efisiensi metabolisme tubuh. Para peneliti menyarankan agar orang lebih sadar akan dampak makanan dan minuman yang dikombinasikan dalam waktu bersamaan.
Penutup: Kombinasi yang Layak Dikaji Ulang
Makan daging bersamaan dengan minum teh mungkin tampak seperti hal kecil, tetapi efeknya pada tubuh kita tidak boleh diabaikan. Untuk menjaga kesehatan jangka panjang, penting bagi kita untuk lebih kritis terhadap kebiasaan makan sehari-hari. Tubuh Anda adalah investasi, maka perlakukanlah dengan baik!
Sudahkah Anda mulai memperhatikan kebiasaan makan Anda hari ini?