Tentang Rasa oleh Alfiyaturohmah
Pagiku sendu
Malamku terasa pilu
Diiringi derasnya hujan dan petir yang menggelegar
Aku termenung dan bersandar di balik pintu yang besar
Pesona indah yang kian hari ku dambakan
Kini tak lagi datang mengharapkan
Aku rapuh seperti belalang
Terbang kesana kesini seakan menghilang
Kini diriku tak lagi berharapÂ
Pada mendung yang gelap
Kini diriku tak lagi berharap
Pada rasa yang tak pernah terucap
Aku tidak pernah membenci harapan
Yang tidak pernah tau kapan datang kepastian
Aku juga tidak membenci rasa
Jika yang ku dapatkan adalah putus asa
Kini bersamamu seperti kertas buram
Bibir dan tanganpun seakan terdiam
Gemerlapnya bintang seakan menjadi hambatan
Pada jalan yang menjadi tujuan
Tak adalagi harapan
Tak adalagi impian
Tak ada juga lembaran yang tergambar
Pada indahnya goresan warna di buku bergambar
Melepaskanmu kini menjadi jalan utama
Bagi sepasang merpati nan indah disana
Walau berat pada awalnyaÂ
Akan indah pada akhirnya
Kusudahi semua tentang rasa
Pada hati yang seakan tersiksa
Pada dasarnya kita tidak akan bersama
Dibawah indahnya bulan purnama
Lalu ku pendam semua harapan
Pada buku yang terkunci dalam diam
Tak ingin ku kembali pada keadaan
Jika akhirnya harus terlupakan
Rasa yang Tersampaikan oleh Alfiyaturohmah
Mentari pagi hangatkan suasana hati
Pada seseorang yang kini sedang ku kagumi
Ku coba tuk merangkai mimpi
Pada pohon yang tak berduri
Aku tersenyum dalam lamunan
Lalau terbang setinggi awan
Berharap mimpiku tersampaikan
Pada do'a yang ku panjatkan
Ku lihat pohon bergoyang di tepi pantai
Bukan berarti aku tidak menanti
Pada ombak yang menyapa pasir
Menunjukkan bahwa dia akan kembali
Malam ini rembulan bersinar terang
Pada jiwa dengan semangat terbakar
Ku beranjak pada penantian
Tanpa sadar cintaku terbalaskan
Sulit rasanya aku percaya
Pada diri yang terus bertanya
Apakah semua ini nyata?
Angin dengan tenangnya merasuk ke jiwa
Seolah ingin memberitahu yang sebenarnya
Ini semua memang benar adanya
Namun diriku masih belum percaya
Kini biarlah air mengalir apa adanya
Ku serahkan semua takdirku kepada-Nya
Berharap semua akan baik-baik saja
Sampai waktu halal itu tiba
Kini hari-hariku mempesona
Seperti pelangi yang penuh dengan warna
Tidak seperti hari sebelumnya
Yang hanya abu-abu saja
Waktu terasa terus berlalu
Seiring langkah dalam cerita
Kini aku tersipu malu
Pada wajah yang selalu ceria
Kini aku tak lagi cemasÂ
Pada badai yang akan datang
Kini aku tak lagi takut
Pada bayangan hitam yang menghadang
Aku dan kamu kini menjdi kita
Mengarungi suka maupun duka
Sejatinya kita tetap bersama
Hingga kelak menuju surga, Aaamiin
Karya Alfiyaturohmah
Sastra Inggris Universitas Pamulang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H