Mohon tunggu...
Alfiyah Rizzy Afdiquni
Alfiyah Rizzy Afdiquni Mohon Tunggu... Freelancer - Research Enthusiast

this girl loves coffee, books, discuss and you

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Santri Putri Goes to National

1 September 2018   05:02 Diperbarui: 1 September 2018   07:59 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syaikh As Sa'di rahimahullah menjelaskan, "Laksanakanlah seluruh ajaran Islam, jangan tinggalkan ajaran Islam yang ada. Jangan sampai menjadikan hawa nafsu sebagai tuan yang dituruti. Artinya, jika suatu ajaran bersesuaian dengan hawa nafsu, barulah dilaksanakan dan jika tidak, maka ditinggalkan. Yang mesti dilakukan adalah hawa nafsu yang tunduk pada ajaran syari'at dan melakukan ajaran kebaikan sesuai kemampuan. Jika tidak mampu menggapai kebaikan tersebut, maka dengan niatan saja sudah bisa mendapatkan pahala kebaikan.

Syaikh Al Albani rahimahullah pernah mengatakan, "Tujuan pakaian muslimah adalah agar tidak menggoda. Tujuan ini bisa tercapai hanya dengan wanita berbusana longgar. Adapun berbusana ketat walau itu menutupi warna kulit, namun masih menampakkan bentuk lekuk tubuh seluruhnya atau sebagiannya. Sehingga hal ini pun menggoda pandangan para pria. Dan sangat jelas hal ini menimbulkan kerusakan, tanpa diragukan lagi. Yang tepat, pakaian muslimah haruslah longgar (tidak ketat)." (Jilbab Al Mar-ah Al Muslimah fil Kitab was Sunnah, hal. 131).

Nah, gimana penjelasannya? Sekarang sudah paham kan? Monggo diamalkan. Jangan ikut kebanyakan orang yang masih belum paham yah.

Kedua, menjaga pergaulan dengan lawan jenis. Tidak caper dengan teman-teman cowok. Berkomunikasi dengan sekedarnya ketika ada tugas kelompok, diskusi dan rapat-rpat formal. Memang, perasaan antara kedua insan tidak bisa dihindarkan karena sifatnya fitrah dari Allah Swt. Maka, jadilah wanita strong anti baper agar bisa mengontrol perasaan sehingga hal-hal seperti khalwat tidak terjadi, apalagi pacaran.

Dan yang terakhir adalah istiqomah ibadah dan istiqomah berdo'a. Istiqomah beribadah melanjutkan apa yang sudah dilaksanakan saat dipesantren dahulu. Sholat Berjema'ah, Sholawatan, Mengaji Al-Qur'an, dll. 

Jangan sampai tugas kuliah menghalangi dari istiqomah beribadah, karena itu merupakan tolak ukur kita sebagai alumni pesantren apakah tetap konsisten dengan amaliyah-amaliyah pesantren. 

Ingatlah, tidak ada orang sibuk, yang ada orang sok sibuk. Allah Swt adil memberi setiap manusia waktu 24 jam, bergantung dari kita, mau istiqomah atau tidak. 

Istiqomah beribadah merupakan benteng pertahanan dari hura-hura dunia luar, dari maksiat-maksiat di depan mata. Sedangkan istiqomah berdoa sendiri adalah  senjata orang mukmin dan mukminah.

So, berdo'alah supaya dikuatkan iman dan senantiasa selalu berada dalam lindungan Allah Swt. Eitss.. jangan lupa berdo'a untuk keluarga Kyai, sebagai sarana penyambung antara santri dan guru.

Untuk semua santri putri, kalian tetaplah santri, gelar itu akan melekat sampai akhir hayat, karena tidak ada yang namanya mantan santri J. Jaga diri, jaga hati, dan jaga iman niscaya hidup aman. Selamat berproses.. Selamat berjuang untuk agama dan bangsa ini. Selamat menjadi mahasiswi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun