Berangkat dari pemikiran tersebut, SDK Kalike saat ini melakukan transformasi untuk menciptakan suasana baru yang lebih menarik dan mampu menjadikan lingkungan sekolah sebagai laboratorium belajar. Menandai itu, dibuatkan sebuah patung hewan Katak dari semen di pojok halaman sekolah.
Loh, kok Katak? Kenapa harus Katak? Kenapa tidak hewan lainnya yang lebih menarik? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sudah barang tentu pasti terlontar. Memang benar dan tidak salah. Apalagi bagi Sebagian orang, hewan ini terlihat menjijikan. Namun SDK Kalike memiliki pertimbangan tersendiri untuk menghadirkan patung itu di halaman sekolah.
Selain memenuhi unsur estetika dan daya Tarik bagi anak-anak, hewan ini memiliki filosofi tersendiri bagi kehidupan manusia. Jika di perhatikan, hewan poikiloterm ini adalah hewan yang luar biasa. Meski tubuhnya mungil, katak menjadi suatu indikator apakah suatu lingkungan telah tercemar atau tidak. Ia mampu menjaga ekosistem dengan baik yang mampu bermanfaat bagi kosmos. Ia penting bagi alam semesta sebagai indicator kesuburan tanah. Tidak adanya di sebuah ekosistem baik perairan maupun darat menjadi indicator sederhana kerusakan lingkungan oleh pemanasan global.
Ada beberapa sifat katak yang dapat dicontoh dan diadopsi sebagai referensi pembelajaran di sekolah :
Pertama, Katak adalah salah satu binatang yang paling lemah,akan tetapi lincah dalam bergerak. Jelas kita lihat, katak memang sangat lincah melompat dari satu tempat ke tempat lain. Gesit menghindar jika dirinya merasa terancam. Anak-anak harus memiliki karakter yang tidak mudah putus asa, mampu menganalisis persoalan, memecahkan masalah agar melewati setiap rintangan.
Kedua, Katak adalah hewan yang dapat hidup di dua alam,ini membuktikan katak mudah untuk bisa beradaptasi dengan keadaan. Mampu berjuang untuk dapat survive di dua alam. Kita harapkan adalah siswa yang dihasilkan memiliki karakter kuat yang mampu beradatasi di setiap keadaan dan berguna bagi masyarakat.
Ketiga, suara Katak itu sangat khas dan sangat alami untuk membangun optimisme dan semangat hidup. Katak ini hewan yang periang, loh. Hal ini terbukti dengan nyanyian-nyanyian katak saat menanti datangnya hujan. Ia terus saja bernyanyi sampai hujan turun. Begitupun halnya dengan anak-anak sekolah, harus riang serta gembira. Memiliki sifat periang memang sangat baik. Optimisme dan motivasi akan tumbuh secara baik jika selalu berada pada kondisi ini.
Keempat, Katak tidak pernah melihat ke belakang. Ia selalu menatap ke depan dan terus melompat. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita untuk selalu bergerak maju dan pantang mundur. Apalagi anak sekolah kaum millennial saat ini, pemikiran harus jauh ke depan. Karakter ini mesti ditanamkan pada anak-anak agar mereka mampu wujudkan impian untuk masa depan yang cerah.
Kelima, seekor Katak melewati proses evolusi yang panjang mulai dari telur, berubah menjadi berudu dan tumbuh menjadi Katak dewasa yang dimaknai sebagai proses yang sabar. Dalam komunitas sekolah, baik itu guru sebagai pendidik maupun siswa harus senantiasa memiliki sifat penyabar agar dapat menikmati setiap proses dalam kehidupan.