Mohon tunggu...
alfitra fariz
alfitra fariz Mohon Tunggu... Penulis - amor fati ego fatum brutum

DO your self

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Perusahaan Gojek Dalam Meminimalisir Dampak Sosial Wabah Pandemi Terhadap Mitra Pengemudi di Indonesia

4 November 2021   04:07 Diperbarui: 4 November 2021   04:15 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

8.Bantuan pembayaran cicilan kendaraan - Gojek bekerja dengan lembaga pemerintah terkait perihal prosedur-prosedur keringanan pembayaran cicilan kendaraan bagi para mitra driver yang sebagian besar mencicil kendaraan bermotor mereka selama masa pandemi ini.

Bantuan pendapatan

9.Fitur pada produk untuk mendukung peningkatan penghasilan driver - Gojek telah menambah beberapa fitur-fitur baru di aplikasinya, antara lain menambah opsi pilihan agar para konsumen dan pemakai produk layanan gojek untuk dapat menambah tip untuk mitra (hingga senilai Rp300.000) yang akan disalurkan langsung ke e-wallet mitra.

10.Program bantuan pendapatan bagi mitra driver yang terkonfirmasi positif COVID-19 yang sudah berjalan saat ini.

11.Perluasan cakupan bantuan pendapatan didukung oleh Yayasan Anak Bangsa Bisa - mitra driver yang tercatat menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atas rujukan pemerintah juga akan mendapatkan bantuan pendapatan sebagaimana yang telah tercantum, dan akan disalurkan oleh Yayasan Anak Bangsa Bisa.

12.Partisipasi dalam program bantuan pendapatan pemerintah - Gojek bekerja sama dengan sejumlah kementerian untuk memastikan agar para mitra driver - yang memenuhi syarat - dapat berpartisipasi dalam skema bantuan yang diselanggarakan pemerintah, antara lain Bantuan Langsung Tunai.

Berkaca pada upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Gojek terhadap lingkungan sekitarnya, nampaknya hal tersebut bisa dijadikan contoh yang baik bagi beberapa perusahaan yang masih menutup matanya dari tanggung jawabnya untuk menjalankan program CSR dan upaya pemulihan dampak pandemi di masyarakat. 

Sudah selayaknya antara pemerintah dan pihak swasta saling bahu-membahu mereksturisasi kembali beberapa kebijakan dan upaya untuk membantu memulihkan dampak sosial akibat pandemi Covid-19 di Indonesia. Sudah selayaknya bagi para perusahaan selain mementingkan kepentingan bisnisnya, juga harus mementingkan norma etika dan lingkungan. Karena tanpa bantuan lingkungan sekitar dan masyarakat, mutsahil sebuah perusahaan akan mampu berdiri mengembangkan usahanya.

Semangat perubahan yang digelorakan oleh Gojek ini menjadi pelajaran yang menarik untuk kita semua, khususnya bagi para pemilik perusahaan, bahwasanya kepentingan dalam dunia bisnis bukan menjadi halangan bagi kita semua untuk saling berkolaborasi dalam memajukan lingkungan dan masyarakat sekitar. 

Situasi pandemi kali ini juga merupakan sebuah situasi yang sulit bagi semua golongan, baik  pemerintah, pemilik perusahaan, dan masyarakat. Sudah sepatutnya asas gotong royong antar agen sosial ini kembali diperkuat agar situasi normal dapat segera hadir. Permasalahan yang timbul akibat dampak pandemi ini juga akan sangat mudah dilewati, jika masing-masing agen sosial berkomitmen dan kompak bersama-sama saling bahu-membahu, karena seperti kata pepatah, "Berat sama dipikul Ringan sama dijinjing"..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun