Ini dapat dilihat dari mata pencaharian, pendidikan, kepercayaan, cara berinteraksi, dan
media yang digunakan dalam berkomunikasi.
1. Kepercayaan
Berbicara tentang kepercayaan, masyarakat lebih mempercayai hal yang fiktif, rasional dan pragmatis. Hal tersebut dikarenakan oleh kemajuan teknologi yang sudah disebutkan diatas tadi. Namun ada sebagian masyarakat juga masih ada yang mempercayai hal-hal yang ghoib dijadikan sebagai ilmu spiritual untuk kemudian dijaga dan diamalkan.
2. Pendidikan
Beberapa tahun ini jarang ditemui anak-anak perkotaan tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Hal ini dipicu oleh perubahan sosial atau kemajuan suatu sistem pendidikan.
4. Interaksi
Berbicara mengenai interaksi masyarakat kota, kehidupan di sana cenderung mengarah individual dan kurang mengenal sesama wargai sekitar meskipun tempat tinggalnya berdekatan. Walaupun masyarakat di perkotaan tergolong masyarakat yang heterogen. (R. Bintarto, 1989: 45). Misalnya, khotbah-khotbah di masjid raya mantup menggunakan bahasa Indonesia. Â Tidak banyak pemuda berinteraksi di daerah masjid.
5. Media Yang Digunakan
Seperti yang kita ketahu bagaimana penggunakan media sebagai sarana sistem kounikasi yang ada pada kota-kota. mulai dari koran, surat kabar , media sosial. Selain itu kebanyakan pos satpam selalu terisi televisi bahkan ketika pertandingan Indoenesia sering dilakukan nonton bareng yang memanfaatkan  proyektor layar lebar. Dan ketika diadakan acara warga terkadang memanfaatkan teknologi HT.
Kesimpulan