"Dari perjalananku, aku belajar bahwa sebagai perempuan kita harus bisa berani untuk speak up, berani mengejar passion, dan berani mengambil keputusan yang terbaik untuk diri kita sendiri," ujar Yura dalam siaran resminya dikutip Senin (7/3).
"Aku belajar bahwa tak perlu sempurna untuk menjadi lebih baik. Mengejar kesempurnaan ngga akan ada habisnya hingga kita belajar untuk menerima diri apa adanya," imbuhnya lagi.
Video musik Tutur Batin ini menceritakan tiga latar belakang berbeda yang dialami oleh tiga karakter utama. Tokoh pertama adalah Riana, seorang perempuan yang sering kali dibanding-bandingkan oleh saudara kandungnya hingga membuatnya tidak percaya diri.
Kemudian ada sosok Tata, yaitu seorang perempuan yang memiliki permasalahan dengan bentuk tubuhnya dan merasa tidak diterima secara tulus oleh lingkungan pertemanannya.
Tokoh ketiga adalah Muti, seorang perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga yang mencoba berani berbicara dan bertahan untuk menjadi tangguh demi putri kesayangannya.
Alasan Yura memilih ketiga latar belakang cerita itu adalah karena permasalahan-permasalahan itu kerap kali dialami oleh sejumlah perempuan. Yura menampilkan sosok-sosok yang sering kita jumpai sehari-hari dan berjuang di jalannya masing-masing untuk melawan permasalahan diri yang ada. Yura ingin menyampaikan bahwa semua perempuan itu spesial, hebat, dan tangguh.
Dalam proses pembuatan musik video Tutur Batin, Yura Yunita menggandeng Gianni Fajri sebagai sutradara. Yura menceritakan proses pendekatannya dengan Gian (sapaan sang sutradara) yang terbilang unik. Mereka lebih dulu berkenalan dan saling bercerita secara mendalam dengan para perempuan yang terlibat di video musik tersebut.Â
"Kami pendekatannya ngobrol dulu, kami gali dulu ceritanya masing-masing, masa lalunya, dan cerita hidupnya yang sangat personal. Sehingga mereka bisa lebih tergugah akan ceritanya sendiri, mendalami dirinya sendiri, dan mendalami tutur batinnya sendiri," kata Yura. Alasan Yura memilih Gian sebagai Sutradara karena ia ingin musik video ini diambil dari sudut pandang perempuan.
Dari semua karya yang ia punya, Tutur Batin merupakan karya yang sangat melekat dalam dirinya. Tak banyak orang yang tahu bahwa dalam penulisan album ini, Yura sempat menjalani retreat dan deep healing di suatu tempat di Bali. Yura juga menjalani juice detox treatment.
Dalam menjalani beberapa sesi itu, Yura merasa terbantu untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan besar di hidupnya dan belajar untuk berdamai dengan dirinya sendiri dan belajar untuk memaafkan trauma yang muncul dikarenakan masa lalunya.
"Ternyata proses menerima diri sendiri itu lebih ringan saat aku merayakan ketidaksempurnaanku. Dari situ aku belajar, sejauh mana kau mencari, sampai ke ujung dunia pun, kalau hatimu masih tetap kosong, artinya yang kau cari adalah dirimu. Karena Jiwa yang terbaik ternyata sudah ada di dalam dirimu sendiri," ujar Yura.