Dan tak ada satupun fakta yang mengarah padanya. Bukti pada korban terakhir pula. Rekaman dari ponsel itu. Suara pelaku begitu jelas. Namun tak ada yang bisa mendeteksi suara siapa disana.
NIS telah menggunakan teknologi canggih yang dimiliki Korea Selatan. Pelacak orang dari intonasi juga ciri khas suaranya.
Teknologi yang menggabungkan dirinya secara otomatis dengan seluruh barang elektronik di Korea. CCTV, komputer, laptop, kamera, atau bahkan telepon genggam.
Milik siapapun. Seluruh orang di dalam negara itu. Namun lagi-lagi hasilnya nihil. Tak ada suara yang cocok dengan si pelaku.
Teknologi itu mengarah pada sebuah nama pria lanjut usia, berumur sembilan puluh tujuh tahun asal Gapyeong. Tak mungkin beliau pelakunya. Untuk berjalan lebih dari seratus meter saja sudah tak bisa.
Siapapun pelakunya, pasti pembunuh itu sangat teliti. Otak cerdas yang juga gila secara bersamaan.
Hhh.
Jasmine menghela nafasnya panjang.
" Kau tak berkeliling lagi? "
Daniel mendongak.
Menutup dokumen yang diberikan oleh Jasmine