" Bukankah korban-korban sebelumnya juga disetubuhi? "
" Ya~ tapi kebanyakan korban di dokumen itu dikonfirmasi jika sering pergi ke club ataupun bar oleh keluarganya. Kami tak bisa memastikan jika ia disetubuhi secara paksa, atau memang ia melakukannya dengan orang yang dikenal "
Daniel menyandarkan tubuhnya di sofa. Memijit pelipisnya yang mungkin sebentar lagi akan pecah.
Jasmine terkekeh kecil.
" Aku juga sama pusingnya denganmu, Daniel-ssi. Hanya tiga dari tujuh belas pelaku pembunuhan yang masih bisa kami tangkap "
Ya.
Entah seberapa pintar juga profesionalnya pembunuh itu. Tak pernah ada satupun jejak yang bisa membawa pihak polisi, maupun badan inteljen NIS mampu melacaknya.
Jika terkadang, pelaku tindakan kriminal apapun bisa dilihat dari berbagai CCTV jalanan, maupun pertokoan terdekat. Ke empat belas kasus ini selalu bersih.
Meskipun ada barang bukti yang tergeletak di sekitaran pelaku. Tak pernah ada yang bisa menangkap siapa dia sebenarnya.
Seolah memang sengaja pelaku biarkan ada. Barang bukti sensitif, yang pastinya bisa ia sadari keberadaanya. Tak ia hilangkan dari sana.
Siapa orang bodoh yang setelah membunuh meninggalkan kartu identitasnya?. Hingga setelah diselidiki, pemilik kartu identitas itu sebelumnya telah melaporkan kehilangan.